PEMILIHANLOKASI UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAPU DALAM KERAMBA JARING APUNG DI TELUK MALLASORO, KABUPATEN JENEPONTO,PROVINSI SULAWESI SELATAN
ABSTRAK: Kabupaten Jeneponto
memiliki potensi lahan untuk pengembangan budidaya keramba jaring apung di
laut, namun informasi mengenai hal tersebut masih termasuk kurang. Oleh karena
itu dilakukan penelitian yang diharapkan mampu mengidentifikasi parameter
físika, kimia dan biologi perairan pada zona perairan Teluk Mallasoro,
Jeneponto, menganalisis nilai kesesuaian perairan bagi pengembangan budidaya
laut, serta menentukan daerah rekomendasi untuk budidaya ikan kerapu dalam keramba
jaring apung di Teluk Mallasoro.Metode survei diaplikasikan dalam penelitian
ini. Hasil identifikasi perameter perairan TelukMallasoro, didapatkan nilai:
kedalaman 10,0 sampai 18,8 m, dengan rata-rata sebesar 14,67±2.8268 m; kecepatan
arus <0,1sampai 0,3 m/dt dengan rata-rata sebesar 0,2±0,067 m/dt; kecerahan
6,0 m sampai 9,5 m dengan rata-rata sebesar 8,43±1,116 m; suhu 29,46 sampai
29,61ºC dengan rata-rata sebesar 29,54±0,0581ºC; salinitas 29,97 sampai 30,20
ppt dengan rata-rata sebesar 30,08±0.08 ppt; pH 7,87 sampai 8,45 dengan
rata-rata sebesar 8,07±0,175; oksigen terlarut 6,21 sampai 7,02 dengan
rata-rata sebesar 6,72±0,337 mg/L; NO30,039 sampai 0,123 mg/L dengan rata-rata
sebesar 0,061±0,0297 mg/L; NH 3 0,127 sampai 0,153 mg/L, dengan rata–rata
sebesar 0,140±0,0101 mg/L; PO40,051 sampai 0,064 mg/ L dengan rata-rata
0,058±0,0039 mg/L; mutan padatan tersuspensi 0,0040 sampai 0,0025 mg/L dengan rata-rata
sebesar 0,014±0,0078 mg/L. Sedimen dasar didominasi oleh pasir berlumpur. Hasil
analisis kesesuaian lahan pada zona rencana pengembangan budidaya keramba
jaring apung di Teluk Mallasorosecara umum adalah berada pada kelas S1 (sangat
sesuai) dan S2 (cukup sesuai), kecuali untuk titik pengamatan 4 dan 5 yang
berada pada kelas N (tidak sesuai).
KATA KUNCI: lokasi, budidaya
laut, kerapu, Kabupaten Jeneponto
Penulis: Rezki Antoni Suhaimi,
Hasnawi, dan Mat Fahrur
Kode Jurnal: jpperikanandd110389