PEMATANGAN GONAD DAN PEMIJAHAN INDUK BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN RASIO JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio jantan dan betina yang optimum pada pematangan dan pemijahan induk beronang. Hewan uji yang digunakan adalah induk dengan bobot berkisar 311±71 g. Induk dipelihara dalam 8 buah bak berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,0 m dengan kepadatan 24 ekor/3 m3. Lama penelitian berlangsung selama 6 bulan. Hewan uji diberi pakan pelet dengan frekuensi pemberian 3 kali perhari secara satiasi. Sebagai perlakuan adalah rasio jantan-betina yaitu: 1:1 (m:f), 1:2 (m:f), 1:3 (m:f), dan 2:1(m:f). Pada awal percobaan, semua induk secara individu dalam keadaan TKG=O. Peubah biologis yang diamati meliputi: jumlah induk memijah, jumlah telur, diameter telur dan daya tetas telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan aplikasi rasio jantan dan betina (1:1) diperoleh jumlah induk memijah 28 ekor, jumlah telur 237.865–335.837 butir/ekor, diemeter telur 315–560 μm, dan daya tetas telur 55%, rasio (1:2) jumlah induk memijah 30 ekor, jumlah telur 129.534–393.333 butir/ekor, diameter telur 312–560 μm, dan daya tetas telur 58%, rasio (1:3) jumlah induk memijah 35 ekor, jumlah telur 272.837–344.975 butir/ekor, diameter telur 344–560 μm, dan daya tetas telur 55% serta rasio (2:1) jumlah induk memijah 19 ekor, jumlah telur 227.945–350.140 butir/ekor, diameter telur 312–560 μm, dan daya tetas telur 61%. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa rasio jantan dan betina yang diterapkan memberikan diameter telur dan daya tetas telur yang relatif sama pada induk beronang S. guttatus.
Keywords: Siganus guttatus, pemijahan, jumlah telur, diameter telur, dan daya tetas telur
Penulis: Samuel Lante, Neltje Nobertine Palinggi
Kode Jurnal: jpperikanandd100383

Artikel Terkait :