KEPEMIMPINAN UNTUK MENDUKUNG KEBERHASILAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
ABSTRACT: Pada tahun 2020,
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mentargetkan 20
juta hektar perairan (laut dan umum daratan) dapat ditetapkan sebagai kawasan
konservasi perairan dan dikelola secara efektif. Pencapaian salah satu target
pembangunan berkelanjutan di bidang kelautan dan perikanan ini perlu
diperhatikan mengingat panjangnya sejarah konflik pengaturan pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya di dalam kawasan konservasi. Untuk itu, dialog antar
aktor, pihak-pihak yang berpotensi untuk berkonflik, perlu dibangun bersama
sejak sebuah wilayah dicadangkan dan selanjutnya ditetapkan sebagai kawasan
konservasi perairan. Efektivitas dialog, yang diindikasikan oleh berbagai hal
spesifik di lapangan, membutuhkan sosok-sosok aktor yang memiliki jiwa
kepemimpinan. Melalui pemenuhan 5 (lima) faktor kepemimpinan, individu tersebut
akan mengupayakan kelompoknya untuk menjadi organisasi pembelajar, yaitu
organisasi yang senantiasa mampu melakukan perbaikan (continuous improvement)
dalam rangka mereduksi dan mengelola konflik yang mungkin timbul karena
diberlakukannya pengaturan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
yang berbasis pada prinsip-prinsip konservasi di suatu wilayah.
KEYWORDS: kepemimpinan;
konservasi; sumberdaya kelautan dan perikanan
Penulis: Tjahjo Tri Hartono
Kode Jurnal: jpperikanandd110515