HUBUNGAN ANTARA FAKTOR KONDISI LINGKUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TAMBAK UNTUK PENAJAMAN KRITERIA KELAYAKAN LAHAN: 1. KUALITAS AIR

Abstract: Kualitas air merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam evaluasi kelayakan lahan untuk budi daya tambak, karena sifat kimia dan fisiknya mempengaruhi organisme yang dibudidayakan dan makanan alami. Dalam banyak kasus, kriteria kualitas air untuk akuakultur di Indonesia terlalu bersifat umum. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara produktivitas tambak dari berbagai komoditas yang dibudidayakan di Indonesia. Penelitian dilaksanakan di kawasan pertambakan yang ada di Kabupaten Pinrang, Sinjai, Luwu, dan Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai, termasuk untuk mendapatkan data primer dari produksi yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner dan perekaman pada saat wawancara kepada responden. Pengukuran langsung di lapangan dan pengambilan contoh air untuk dianalisis di laboratorium dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Pemilihan model regresi “terbaik” didasarkan pada metode kuadrat terkecil. Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) dapat tumbuh dan hidup dengan baik pada kisaran salinitas yang lebar (20--35 ppt), tetapi udang vanamei tidak dipengaruhi oleh suhu antara 28,2°C dan 31,7°C; oksigen terlarut antara 4,99 mg/L dan 10,03 mg/L dan pH antara 7,83 dan 8,89. Produksi rumput laut (Gracilaria verrucosa) tertinggi didapatkan pada salinitas 25,6 ppt dan oksigen terlarut 8,39 mg/ L dan rumput laut tumbuh baik pada kisaran pH antara 6,00 dan 9,32, suhu antara 26,00°C dan 37,86°C, fosfat lebih besar 0,1000 mg/L dan besi kurang dari 0,1000 mg/ L. Produksi pada polikultur udang windu dan ikan bandeng tertinggi didapatkan pada salinitas 16,3 ppt, namun produksinya tidak dipengaruhi suhu antara 26,15°C dan 36,38°C, oksigen terlarut antara 4,60 mg/L dan 10,00 mg/L dan pH antara 6,08 dan 8,64.
Keywords: water quality; productivity; land capability criteria; brackish water ponds
Penulis: Akhmad Mustafa, Irmawati Sapo, Hasnawi Hasnawi, Jesmond Sammut
Kode Jurnal: jpperikanandd070138

Artikel Terkait :