FREKUENSI VAKSINASI UNTUK PENCEGAHAN PENYAKIT PADA BUDI DAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabr.) DI TAMBAK

Abstract: Pencegahan dan penanggulangan penyakit pada budi daya udang windu dewasa ini dilakukan dengan cara merangsang kekebalan spesifik udang dengan menggunakan immunostimulan, namun optimalisasi penggunaannya masih perlu dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengoptimalisasikan penggunaan immunostimulan untuk dapat memberikan hasil yang efektif terhadap pencegahan penyakit pada budi daya udang windu. Immunostimulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil ekstraksi dari bakteri, Vibrio harveyii yang dilemahkan dengan formalin 1%. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan: A= vaksinasi empat kali sebulan, B= vaksinasi dua kali sebulan, C= vaksinasi sekali sebulan, dan D= tanpa vaksin (kontrol) yang diulang sebanyak tiga kali. Aplikasi dolomit diberikan dua kali per minggu untuk semua perlakuan dengan dosis 5—10 mg/L untuk tiap kali penggunaan. Padat penebaran sebanyak 60.000 ekor/ha dengan pola tradisional plus. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa perlakuan B (vaksinasi dua kali sebulan) memberikan sintasan yang tertinggi yaitu 91,5% dengan produksi tertinggi yaitu 84,0 kg. Pengamatan terhadap populasi bakteri Vibrio sp. pada lingkungan berada pada kisaran 102—103 cfu/mL yang masih layak bagi lingkungan dan budi daya udang sedangkan untuk kualitas air pada beberapa parameter juga berada pada kisaran yang layak untuk budi daya udang.
Keywords: diseases; immunostimulan; vibrio; shrimp culture
Penulis: Arifuddin Tompo, Endang Susianingsih, Mun Imah Madeali
Kode Jurnal: jpperikanandd070104

Artikel Terkait :