FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN DAN TEKNOLOGI PRODUKSI IKAN BETUTU ( Oxyeleotris marmorata Blkr) DENGAN SISTEM TERKONTROL
Abstract: Suatu percobaan
untuk memperbaiki sintasan ikan betutu fase “Growth out” telah dilakukan di
Laboratorium Basah Balai Riset Perikanan Budidaya Ar Tawar, Bogor. Wadah
percobaan yang digunakan adalah fiber glass berdiameter 1,5 m dan ketinggian
0,5 m. Wadah dirancang sistem resirkulasi, melalui bak stok air (2,5 m3) dan
bak pemanasan air (0,6 m3), kemudian pada masing-masing wadah pemeliharaan
dirancang biofilter yang berfungsi membersihkan air. Air dari bak stok,
dialirkan ke dalam bak pemanasan, kemudian didistribusikan ke wadah
pemeliharaan (6 unit) secara gravitasi. Dengan adanya sistem pemanasan suhu air
dalam bak pemeliharaan dipertahankan 28oC-29oC. Pada masing-masing bak ditebar
25 ekor ikan betutu ukuran sekitar 40±3,7 g. Sebagai perlakuan dalam percoban
ini adalah frekuensi pemberian pakan yaitu pemberian 2 kali (pukul 08.00 dan
16.00); 3 kali (pukul 08.00, 12.00, dan 16.00); dan 4 kali (pukul 08.00, 12.00,
16.00, dan 20.00). Percobaan dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok, dan
terdiri atas tiga kelompok periode waktu sebagai ulangan (blok). Setiap periode
percobaan dilaksanakan selama 60 hari. Pakan yang digunakan dalam percobaan
adalah ikan rucah, Tubifex beku, dan diberikan dengan prinsip dikenyangkan (ad
satiasi). Parameter yang dievaluasi adalah penambahan bobot badan, laju
pertumbuhan spesifik, dan sintasan. Sebagai parameter penunjang adalah laju
pengosongan lambung dan usus, serta profil enzim protease pada usus. Untuk
mendapatkan data ini dilakukan percobaan terpisah, dengan menggunakan ikan
berbobot sekitar 40 g sebanyak 60 ekor. Ikan diberi pakan hingga kenyang,
kemudian dilakukan sampling setiap 30 menit, isi organ pecernaan diamati dan
ditimbang, juga dilakukan pengamatan enzim protease. Hasil percobaan
memperlihatkan, bahwa laju pertumbuhan spesifik dan penambahan bobot tertinggi
dicapai pada pemberian pakan 2 kali/hari. Lambung ikan betutu akan kosong setelah
6 jam dari saat pemberian pakan, sedangkan profil enzim protease memperlihatkan
pola yang sejalan dengan laju pengosongan lambung.
Keywords: frekuensi pemberian
pakan; teknik kultur benih; ikan betutu; laju pertumbuhan
Penulis: Zafril Imran Azwar,
Irma Melati
Kode Jurnal: jpperikanandd110226