BUDIDAYA LOBSTER (Panulirus sp.) DI VIETNAM DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
Abstract: Desa Xuan Tun di
Kecamatan Van Ninh Kota Nha Trang Provinsi Khanh Hoa merupakan lokasi pertama
kegiatan budidaya lobster di Vietnam yang dilakuan pada tahun 1992. Secara umum
di Kota Nha Trang, ada tiga jenis lobster yang dibudidayakan yaitu lobster mutiara
(Panulirus ornatus), lobster pasir (Panulirus homarus), dan lobster batik
(Panulirus longipes), karena benih lobster tersebut mudah didapat pada awalnya,
cepat tumbuh, berukuran besar, warna cerah, dan memiliki harga yang tinggi.
Kegiatan budidaya lobster pada dasarnya terdiri atas: penangkapan benih
lobster, produksi tokolan lobster, dan pembesaran lobster yang masing-masing
merupakan segmen usaha tersendiri. Pakan yang digunakan dalam produksi tokolan
dan pembesaran lobster adalah berupa udang, kerang, tiram, cumi-cumi, dan ikan
rucah, di mana sebagian besar dari pakan tersebut digunakan ikan rucah terutama
pada pembesaran lobster. Sebagai akibat penggunaan pakan tersebut dan
peningkatan jumlah keramba jaring apung yang cukup signifikan berdampak pada
penurunan kualitas perairan yang memicu berkembangya penyakit susu (milky
haemolymph disease) sehingga terjadi penurunan produksi. Terkait dengan hasil
yang didapatkan tersebut, ke depan diperlukan berbagai kegiatan termasuk untuk
dapat diaplikasikan di Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi: produksi benih
lobster secara buatan di hatcheri dan penggunaan pakan buatan berupa moist
pellet. Upaya pencegahan penyakit susu dan perlakuan-perlakuan praktis untuk
mencegah perkembangan serangan penyakit susu juga perlu mendapat perhatian.
Perkembangan budidaya lobster yang begitu cepat memicu terjadinya penurunan
daya dukung lahan. Oleh karena itu, kegiatan untuk menentukan daya dukung lahan
dan kesesuaian lahan menjadi penting untuk dilakukan untuk menentukan lokasi
dan jumlah keramba jaring apung yang dapat dioperasikan. Penentuan daya dukung
lahan dan evaluasi kesesuaian lahan tidak hanya dilakukan pada daerah yang
sudah berkembang pesat seperti di Vietnam, tetapi juga pada daerah yang baru
memulai pengembangan budidaya lobsternya seperti di Indonesia untuk menghindari
hal-hal yang dapat menyebabkan penurunan produksi dan ketidakberlanjutan usaha
budidaya lobster di masa akan datang.
Keywords: budidaya; lobster;
Vietnam; Indonesia
Penulis: Akhmad Mustafa
Kode Jurnal: jpperikanandd130304