BREAKING STRENGTH JARING POLYAMIDE MULTIFILAMEN 210D/6 PADA PENYIMPANAN DI RUANG TERBUKA DAN TERTUTUP: ASPEK TEKNIS PERIKANAN PAYANG DI TELUK PELABUHAN RATU

Abstract: Armada payang merupakan salah satu armada penangkapan yang paling berkembang dalam pemanfaatan sumber daya ikan di Teluk Pelabuhan Ratu. Alat tangkap payang menggunakan sekitar 95% jaring berjenis polyamide dalam pembuatannya. Walaupun polyamide merupakan serat sintetis, polyamide memiliki kelemahan yaitu sangat sensitif terhadap sinar ultra violet. Selain meningkatkan ketahanan dan lama pemakaian nelayan Pelabuhan Ratu menggunakan pengawet reey. Reey merupakan ekstrak dari kulit pohon salam. Perkembangan terakhir diketahui nelayan mulai sulit memperoleh reey, terkait dengan keterbatasan dalam memperoleh bahan baku. Atas dasar itu penelitian ini dilakukan untuk mengkuantifikasi pengaruh penjemuran serta pengaruh perendam (solar, oli, dan aspal) yang diduga berfungsi sebagai pengawet terhadap kekuatan putus jaring polyamide multifilamen 210 D/6. Penelitian ini dilakukan untuk skala laboratorium selama enam bulan (bulan Mei sampai Nopember 2008). Setiap selang waktu satu bulan kekuatan putus jaring diuji dengan menggunakan breaking tester shimadzu autograph AGS-D series. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh perbedaan penyimpanan, perendaman, dan lama penyimpanan berbeda secara nyata terhadap kekuatan putus jaring polyamide (P<0,05). Kekuatan putus jaring yang disimpan di ruang terbuka lebih rendah dibanding jaring yang disimpan di ruang tertutup. Perendaman pada cairan aspal mampu memperlambat laju penurunan kekuatan putus pada penyimpanan di ruang terbuka. Seiring bertambahnya waktu penyimpanan maka kekuatan putus jaring polyamide akan mengalami penurunan.
Keywords: payang; aspek teknis; jaring; polyamide; breaking strength; Pelabuhan Ratu
Penulis: Andhika Prima Prasetyo, Mokhamad Dahri Iskandar
Kode Jurnal: jpperikanandd100295

Artikel Terkait :