ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS KOPI ARABIKA DI KABUPATEN SOLOK
Abstrak: Kopi arabika
merupakan jenis kopi dengan cita rasa terbaik dan komoditi unggulan yang
memiliki nilai ekonomi relatif tinggi di pasar dunia. Indonesia merupakan salah
satu negara penghasil kopi arabika terbaik dunia, tetapi Indonesia bukanlah
negara penghasil terbesar di dunia. Kabupaten Solok memiliki ketinggian tempat
atau elevasi antara 329 – 1.458 mdpl yang mana pada ketinggian tersebut tanaman
kopi arabika dapat tumbuh dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi lahan untuk pengembangan kopi arabika di Kabupaten Solok.
Dalam mengidentifikasi lahan untuk kopi arabika dilakukan analisis ketersediaan
lahan dan kesesuaian lahan menurut struktur FAO (1976) yang mana hanya lahan
kelas S1 (sangat sesuai) dan S2 (cukup sesuai) saja yang direkomendasikan. Luas
lahan tersedia yang diperoleh cukup luas yaitu 101.059,79 ha (30,55 %) dari
luas Kabupaten Solok. Luas kesesuaian lahan untuk pengembangan kopi arabika
berdasarkan lahan tersedia yaitu seluas 84.943,22 ha (84,05 %), dengan asumsi
produktifitas kopi arabika 1 ton/ha/tahun Kabupaten Solok bisa menghasilkan
kopi arabika sekitar 84.943,22 ton/tahun. Luas kesesuaian lahan akan bertambah
3.447,94 ha (3,41 %) jika diberikan konservasi terasering pada kelerengan,
sehingga luas kesesuaian lahan untuk pengembangan kopi arabika di Kabupaten
Solok menjadi 88.391,16 ha (87,46 %) dari lahan tersedia.
Penulis: Feri Arlius, Moh.
Agita Tjandra, Delvi Yanti
Kode Jurnal: jppertaniandd170651