KOMODIFIKASI PENGGUNA LAYANAN MESIN PENCARI DAN MEDIA SOSIAL DI INTERNET
Abstrak: Saat ini para
pengguna media dan layanan berbasis Internet dibius oleh ilusi kebebasan
berekspresi dan kemudahan komunikasi melalui berbagai layanan berbasis “user
generated content”, namun sesungguhnya mereka menukar hak akses terhadap
berbagai layanan tersebut dengan hilangnya privasi terhadap data-data pribadi.
Privasi dan kebebasan berekspresi di ruang maya kini telah menjadi komoditas
yang memiliki nilai ekonomi bagi kapitaliskapitalis jenis baru di ruang maya.
Struktur industri komunikasi yang kini merambah pula media baru, yaitu
media-media yang menggunakan Internet sebagai saluran distribusinya, mengalami
perubahan cara pandang dan strategi dalam melakukan akumulasi modal. Melalui
perantaraan teknologi informasi dan komunikasi moderen, para pemodal kini dapat
melakukankustomasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu.
Untuk itu informasi mengenai jati diri pada level individu menjadi aset yang
berharga bagi para pemodal. Institusi-institusi bisnis media dan layanan online
kemudian menjadikan informasi mengenai karakteristik pengguna di level individu
sebagai komoditas, selain akses untuk menjangkau para pengguna tadi.
Kajian ekonomi politik dalam makalah ini berupaya menunjukkan bagaimana
kebebasan berekpresi menjadi komoditas yang ditawarkan kepada para pengguna
layanan internet, menggantikan konten sebagai pemikat utama bagi audiens media
massa konvensional. Sementara itu para pengguna kehilangan privasi dan kendali
atas data-data pribadi yang dimilikinya, karena pengelola layanan online
menawarkan hal itu kepada para pemodal lain sebagai komoditas.
Tulisan ini juga mencoba menunjukkan bahwa para kapitalis layanan online
dengan dibantu media-media konvensional, mempromosikan trend untuk menggunakan
kebebasan berekpresi, terkoneksi, dan berbagi dengan orang lain melalui
layanan-layanan online. Konsep hegemoni digunakan untuk menganalisa mengapa ide
mengenai masyarakat yang saling terkoneksi (networked society) diterima sebagai
suatu konsekuensi logis dari kemajuan teknologi dan dianggap sebagai suatu
kewajaran, walaupun sesungguhnya merupakan bagian dari ideologi kapitalisme.
Penulis: Dadang Rahmat
Hidayat, Adi Wibowo Octavianto
Kode Jurnal: jptinformatikadd140540