SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF RUANGAN DARI SISTEM DEHUMIDIFIKASI MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUIDS DYNAMICS (CFD)
Abstract: Dehumidifikasi
merupakan proses pengurangan kadar uap air
yang berpengaruh terhadap besar nilai kelembaban relatif dan temperatur
suatu ruangan. Dalam mengkondisikan kadar uap air dalam suatu ruangan tersebut
agar dapat sesuai dengan kebutuhan, maka perlu diketahui distribusi kelembaban
relatif dan temperatur dalam ruangan menggunakan Computational Fluid Dynamics
(CFD). Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan selama 20 menit dan
dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Liquid
desiccant yang digunakan dijaga pada temperatur 10°C dengan variasi konsentrasi
40% dan 50%. Sensor DHT 11 dipasang pada lima sisi, atap, dinding, lantai,
inlet, outlet, yang berfungsi untuk mencatat perubahan kelembaban dan
temperatur selama pengujian berlangsung. Pada kondisi normal tanpa menyalakan
alat dehumidifier, sensor mencatat temperatur rata-rata di dalam ruangan
sebesar 29,9°C dan RH 58,9%. Simulasi dilakukan menggunakan software CFD
Solidworks Flow Simulation 2014. Validasi hasil eksperimen dengan hasil
simulasi dengan membandingan bahwa liquid desiccant 40% dan 50%, nozzle sprayer
0.2 mm dengan temperatur yang dijaga pada 10°C mempunyai distribusi yang cukup
merata dengan konsentrasi 40% memiliki nilai RH terendah sebesar 65,21%, nilai
RH tertinggi sebesar 68,99%, nilai ω = 18 gr/kg, serta mempunyai temperatur
tertinggi 31,11°C dan temperatur terendah 30,05°C. Sedangkan dengan konsentrasi
50% distribusi dalam ruangan juga cukup merata karena memiliki nilai RH
terendah sebesar 59,21%., nilai RH tertinggi sebesar 62,80%, nilai ω = 17
gr/kg, serta mempunyai temperatur tertinggi 31,71°C dan temperatur terendah
30,93°C. Sehingga liquid desiccant dengan konsentrasi 50% mempunyai nilai
Humidity Ratio (ω) lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki konsentrasi
40%.
Penulis: Eflita Yohana, Bambang
Yunianto, Ade Eva Diana
Kode Jurnal: jptmesindd170087