PENGARUH KOMPOSISI SERAT TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU
Abstract: Komposit merupakan
material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih, sehingga dihasilkan
material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karekteristik yang berbeda.
Salah satu contoh Bambu merupakan tanaman sebangsa rumput yang banyak tumbuh
dinegara kita. Tanaman ini dapat tumbuh didaerah beriklim panas maupun dingin.
Kebanyakan didareah pedesaan tanaman bambu dibiarkan tumbuh liar, akan tetapi
walaupun tidak mendapatkan perawatan, bambu dapat tumbuh dengan baik. Serat
bambu berpotensi menjadi penguat dalam komposit. Tujuan dari penelitian ini
adalah Mengetahui pengaruh fraksi volume komposit yang diperkuat serat bambu
terhadap kekuatan impak, dan mengetahui struktur penampang patahan dengan
pengamatan uji SEM. Bahan penelitian adalah serat bambu dengan menggunakan
serat bambu apus, unsaturated resin polyester YUKALAC 157 BQTN=EX. Komposit
dibuat dengan cara manual dengan komposisi serat 5%, 10%, 15% dan 20%.
Pembuatan dilakukan dilaboratorium teknik mesin fakultas teknik universitas
muhammadiyah metro dan pengujian mekanik dilakukan di B4T Bandung. Hasil
pengujian didapat bahwa, hasil kekuatan impak dengan fraksi serat 5%, 10%, 15%
dan 20% sebesar 3,28 kJ/m2, 12,64 kJ/m2, 18,77 kJ/m2, dan 27,44 kJ/m2. Pada
penampang patahan komposit masih terlihat terjadi kegagalan poll-out yang
disebabkan bonding (daya ikat) antara serat dan matrik yang kurang sempurna
sehingga pada saat terjadi pengujian, serat terlepas dari matrik. Pada spesimen
uji impak, dijumpai adanya matrik cracking, yaitu retaknya matrik akibat matrik
bersifat getas. Hal ini perlu menjadi perhatian karena jika retakan yang
terjadi melebihi batas dapat menyebapkan debonding.
Penulis: Fachri Arif Wahyudi,
Lukito Dwi Yuono
Kode Jurnal: jptmesindd150463