PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS

Abstract: Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentukanya berbeda-beda. Dari pencampuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Material yang dipakai adalah bambu apus dan bambu petung yang dimana modulus elastisitas bambu apus lebih besar dengan bambu petung. Bambu apus memiliki modulus elastisitas sebesar 23171,66 MPa, dan bambu petung mempunyai modulus elastisitas adalah 14439,64 Mpa. Alasan pemilihan serat bambu sebagai bahan baku komposit adalah mudah diperoleh dalam jumlah banyak, berkualitas, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Jenis matrik yang digunakan adalah resin polyester. Jenis pengujianya adalah uji bending ASTM D-790-03. Komposisi serat dan resin 5% : 95%, 10% : 90%, 15% : 85%, 20% : 80%. Variasi fraksi volume serat mempengaruhi kekuatan bending komposit, dimana kekuatan bending komposit tertinggi diperoleh pada komposit dengan fraksi volume resin 80% dan serat 20% yaitu sebesar 97,71 N/mm2, sedangkan nilai  kekuatan bending terendah diperoleh  pada dengan fraksi volume resin 95% dan serat 5% yaitu sebesar 54,11 N/mm2. Pada pola patahan komposit bending yang di uji secara mikro atau  menggunakan SEM (scaning electro miscroscope) volume resin 95% dan 80% menunjukan debonding dimana lepasnya daya ikat serat dengan matrik. Matrik cracking (retak)  dan fiber pull- out.
Kata kunci: Komposit, Bambu Apus, Bending, Debonding, SEM (scaning electro miscroscope)
Penulis: Adi Chandra, Asroni
Kode Jurnal: jptmesindd150458

Artikel Terkait :