HUBUNGAN SIKLUS PUTARAN DAN BEBAN TERHADAP KEKUATAN BAHAN PADA UJI FATIK BENDING
ABSTRAK: Uji fatik bending
merupakan salah satu alat uji untuk mengetahui tingkat kelelahan suatu bahan
yang akan digunakan sebagai konstruksi atau komponen yang akan menerima
pembebanan . Fungsi uji fatik bending adalah menguji kekuatan patah berdasarkan
beban bending yang berbeda- beda mulai dari beban rendah sampai beban yang besar.
Mekanisme patah lelah terdiri atas 3 tahap yakni: Tahap awal terjadinya
retakan, Tahap penjalaran retakan dan Tahap akhir kerusakan / patah. Tujuan
pengujian fatik bending Mengetahui hubungan siklus putaran dan beban terhadap
kekuatan bahan uji, Menentukan nilai hubungan dan tegangan yang terjadi siklus
terhadap putaran, Menentukan Jenis bahan yang mana memiliki keuletan dan
kegetasan terhadap jenis patahan. Cara kerja uji fatik bending yaitu benda uji
di jepit pada ragum penjepit yang dihubungkan dengan poros yang digerakan oleh
motor listrik dan pada poros penjepit di beri pemberat, kemudian benda uji
tersebut di putar. pada waktu tertentu benda uji tersebut mengalami kelelahan
fatik sehingga akan putus (patah) dengan menggunakan variasi beban 9,81 N, 14,72
N, 19,62 N, 24,53 N dan 29,43 N. Dan tiap-tiap benda uji memiliki ukuran
diameter 4 mm,5 mm dan 6 mm bahan yang di gunakan yakni bahan St 37 dan St 40
dengan putaran motor 1486 rpm. Hubungan siklus putaran dan beban terhadap
kekuatan bahan uji ini menunjukan semakin kecil beban maka jumlah siklus
putaran akan semakin besar dengan jumlah siklus tertinggi yakni 15085,9.
Putaran sangat erat hubungan nya dengan tegangan benda uji, Karena semakin
besar tegangan maka akan semakin kecil jumlah siklus putaran,dan sebaliknya.
Pada nilai hubungan tegangan dengan siklus putaran terlihat tegangan terkecil
0,34 N/mm2 untuk jumlah siklus tertinggi 15085,9. Dalam proses pengujian
terlihat hasil bahwa nilai kekerasan yang tinggi yaitu 40,98 menunjukan patah
getas pada bahan nya dan nilai kekerasan yang rendah yaitu 39,90 yang memiliki
bahan patah ulet.
Penulis: Tri Cahyo Wahyudi,
Eko Nugroho
Kode Jurnal: jptmesindd140573