ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS DUKUNG TANAH DENGAN PERKUATAN CERUCUK BAKAU TUNGGAL DAN KELOMPOK

ABSTRACT: Provinsi Riau didominasi oleh tanah lunak yang berupa tanah sedimen alluvial dataran rendah, terutama  daerah rawa pasang surut di kabupaten yang dekat dengan sungai.  Umumnya permasalahan yang timbul pada konstruksi di atas tanah lunak adalah besarnya penurunan dan kapasitas dukung yang rendah yang diakibatkan dari beban berat tanah itu sendiri. Cerucuk sering digunakan sebagai alternatif  perkuatan tanah lunak dibeberapa daerah di Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas daya dukung (Q ultimit) cerucuk bakau pada tanah lunak (gambut) serta mengetahui penurunan  yang dihasilkan dengan menggunakan cerucuk bakau. Perkuatan tanah lunak (gambut) dengan menggunakan cerucuk bakau dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi penurunan (settlement).
Penelitian dilakukan dengan pengujian pembebanan terhadap model bak pengujian pondasi yang berukutan 1,2 m x 1 m dan dengan tinggi 1,5 m dengan variasi fondasi cerucuk bakau tunggal dan kelompok variasi spasi dilaksanakan di laboratorium mekanika tanah jurusan teknik sipil Universitas Riau. Sesuai hipotesa, hasil pengujian menunjukan suatu peningkatan kapasitas aksial  cerucuk bakau seiring dengan bertambahnya spasi. Hasil Pengujian di interprestasikan dengan menggunakan metode chin, metode mazurkiwiecz dan metode davisson yang digambarkan dengan grafik.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh cerucuk bakau terhadap kapasitas aksial pondasi berdasarkan metode interprestasi yang digunakan.  Dari hasil penelitian diperoleh cerucuk bakau group  spasi 3 d memiliki kapasitas Q ultimit yang besar dengan penurunan tanah yang kecil. Pengaruh variasi spasi dan konfigurasi cerucuk bakau terhadap kekuatan pengujian pembebanan cerucuk bakau juga memberikan nilai Q ultimit yang berbeda. Untuk variasi spasi, dari hasil pengujian q ultimit pada cerucuk  bakau di tanah lunak yang memiliki jarak (spasi 3 d) menghasilkan q ultimit lebih baik 10 % dibandingkan pemasangan cerucuk yang rapat (0 d). Sedangkan variasi konfigurasi cerucuk bakau group menghasilkan q ultimit (25,3 kg/cm²)  lebih besar 10 ,5 % dari   dibandingkan yang tunggal ( 20,1 kg/cm²).
KEYWORDS: Pengaruh Spasi, Tanah Lunak, Kapasitas Aksial, Q ultimit, Cerucuk
Penulis: Juanda
Kode Jurnal: jptsipildd170366

Artikel Terkait :