ANALISA PERBEDAAN KEKERASAN PADA PEN PELATUK DENGAN BAHAN BAJA ST 60 YANG DIDINGINKAN SECARA LANGSUNG DAN BERTINGKAT DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR GARAM

ABSTRAK: Dalam aplikasinya semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar berupa tegangan-tegangan geser dan gaya gesek sehingga menimbulkan deformasi atau perubahan bentuk, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat baja tersebut dengan cara meningkatkan kekerasan menggunakan metode pengerasan quenching yang sudah cukup lama dikenal dalam teknologi material. Berkaitan dengan upaya tersebut maka perlu kiranya diadakan penelitian tentang perbedaan kekerasan pen pelatuk mesin Punch (baja St 60) yang didinginkan secara langsung dan bertingkat dengan media pendingin air garam dengan variasi kadar garam 25%  dan 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai kekerasan pen pelatuk mesin Punch (baja St 60) yang diquenching secara langsung dengan media pendingin air garam dengan variasi kadar garam 25%  dan 50%. (2) nilai kekerasan pen pelatuk mesin Punch (baja St 60) yang diquenching secara bertingkat dengan media pendingin air garam dengan variasi kadar garam 25%  dan 50%. (3) perbedaan pendinginan secara langsung dan bertingkat terhadap kekerasan hasil quenching media pendingin air garam dengan variasi kadar garam 25%  dan 50% pada pen pelatuk mesin Punch (baja St 60).Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Penelitian ini dimulai dari mempersiapkan spesimen pen pelatukan mesin Punch yang berupa baja St 60. Setelah itu diberikan perlakuan panas pada temperatur 830OC, selanjutnya dilakukan proses quenching secara langsung pada oli dengan suhu ruang, untuk proses quenching bertingkat menggunakan oli yang dipanaskan dengan suhu 200OC, 100OC dan suhu ruang kemudian dilakukan uji kekerasan dengan menggunakan Rockwell. Hasil pengujian spesimen  pada penelitian ini Nilai kekerasan rata-rata pen pelatukan raw material baja ST 60tanpa perlakuan panas dan quenching adalah 34,2 HRC, pen pelatukan dengan menggunakan media pendingin air garam kadar 25 % diperoleh rata-rata nilai kekerasan dari perlakuan pendinginan secara langsung sebesar 68,36 secara bertingkat sebesar 63,5 HRC.Sedangkan spesimen pen pelatukan dengan menggunakan media pendingin air garam kadar 50 % diperoleh rata-rata nilai kekerasan dari perlakuan pendinginan secara langsung sebesar 68,76 HRC dan pendinginan secara bertingkat sebesar 63,4 HRC.
Kata kunci: Kekerasanpermukaan, media pendingin, air garam, pen pelatuk
Penulis: M. HANIF ABYANTO
Kode Jurnal: jptmesindd170004

Artikel Terkait :