ANALISA GETARAN PAHAT TERHADAP KERATAAN MATERIAL BAJA MILD STEEL ST42 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

Abstrak: Proses pembubutan adalah salah satu proses permesinan  yang paling banyak  dijumpai,  dari  bengkel  kecil  sampai  industri manufaktur. Dan  juga banyak  dilakukan  dalam  proses  penelitian-penelitian  untuk  mengetahui pengaruh-pengaruh  yang  ada  dalam  proses  permesian,  salah satunya  adalah geometri   sudut  potong pahat dan tipe pemotongan yang digunakan. Tujuan  dari  penelitian  ini  yaitu  untuk  mengetahui nilai tingkat kerataan dan getaran pahat yang terjadi pada proses pemotongan Orthogonal akibat variasi sudut potong pahat. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimen (experiment research) yang bersifat kuantitatif, dimana pada penelitian ini memvariasikan  sudut  potong pahat dengan  variasi sudut  sebesar  30º,  60º  dan  90º dengan tipe pemotongan orthogonal. Material  yang  digunakan  yaitu  baja  ST  42  dengan  diameter  25  mm dan  panjang  100  mm dan dibubut sepanjang 70 mm. Proses pemesinan dilakukan menggunakan mesin bubut konvensional semua spesimen dibubut dengan kedalaman 0,5 mm, feeding 0,07 mm, panjang 70 mm, dan kecepatan spindel 540 rpm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi sudut potong pahat dengan proses pemotongan orthogonal berpengaruh terhadap tingkat kerataan permukaan dan getaran pahat. Pada pengujian sudut potong 30º, 60º, dan 90º menunjukkan bahwa tingkat kerataan permukaan yang paling baik terdapat pada sudut  potong 30º dengan pahat HSS enzo, masing-masing dengan nilai kerataan  1,47 mm dan 0, 86 mm. Untuk nilai kerataan tertinggi terdapat pada sudut potong 90º dengan pahat HSS bohler, masing-masing dengan nilai kerataan 4,38 mm. Sedangkan untuk nilai getaran yang paling baik terdapat pada sudut potong 60º dengan pahat HSS jessica masing-masing dengan nilai getaran 0,98 mm/s dan 1,18 mm/s, untuk nilai getaran yang paling tinggi terdapat pada sudut potong 90º dengan pahat HSS bohler masing-masing dengan nilai getaran 1,26 mm/s dan 1,95 mm/s. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sudut potong yang paling baik yang menghasilkan nilai kerataan dan getaran paling baik (rendah) adalah sudut potong 60° baik pahat HSS enzo maupun pahat HSS jessica, serta untuk proses pemotongan yang paling baik terdapat pada proses pemotongan orthogonal.
Kata Kunci: pemotongan orthogonal, tingkat kerataan, getaran pahat, sudut potong
Penulis: Mochammad Yoggy Andrean, Arya Mahendra Sakti
Kode Jurnal: jptmesindd170002

Artikel Terkait :