TEKNIK PENGUATAN POSITIF DALAM MENGURANGI PERILAKU OFF TASK DI SEKOLAH DASAR NEGERI KALIASIN VI SURABAYA

Abstrak: Pembelajaran di dalam kelas yang kondusif dan lingkungan kelas yang tenang mampu memberikan dampak positif bagi kegiatan belajar siswa. Akan tetapi banyak permasalahan yang dapat menghambat terciptanya lingkungan belajar kondusif di dalam kelas. Permasalahan yang paling umum terjadi adalah perilaku off task. Perilaku off task merupakan perilaku di luar perilaku pembelajaran, dimana siswa memalingkan perhatian dari tugas-tugas belajar yang seharusnya dikerjakan. Demikian hal nya yang terjadi di SDN Kaliasin VI Surabaya, permasalahan utama yang terjadi adalah perilaku off task yang ditimbulkan siswa saat pembelajaran di dalam kelas. Terkait dengan permasalahan ini, guru kelas memberikan penguatan positif untuk membantu mengurangi perilaku off task. Penguatan positif tersebut merupakan salah satu teknik bimbingan dan konseling dalam konseling behavioral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan teknik penguatan positif dalam mengurangi perilaku off task, di Sekolah Dasar Negeri Kaliasin VI Surabaya.
Sesuai hasil observasi need assessment teridentifikasi bahwa pada kelas I tidak ada siswa yang berperilaku off task, pada kelas II terdapat 1 siswa berperilaku off task, pada kelas III terdapat 1 siswa, kelas VI terdapat 1 siswa, kelas V terdapat 2 siswa berperilaku off task, dan kelas VI tidak diperbolehkan untuk diteliti karena persiapan ujian akhir. Sesuai dengan hasil observasi need assessment yang didapat, diketahui bahwa kelas V merupakan kelas yang memiliki jumlah pelopor siswa berperilaku off task paling banyak, yakni 2 siswa. Dua siswa tersebut merupakan siswa yang memilki tingkat perilaku off task paling tinggi di sekolah dan mampu dengan cepat mempengaruhi siswa lain untuk berperilaku off task. Perilaku off task yang sering ditimbulkan sesuai dengan hasil need assessment diantaranya: 1) gaduh; 2) melamun; 3) bermain sendiri; 4) berpindah tempat duduk.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilaksanakan pada dua siswa kelas V. Wawancara juga dilaksanakan kepada 3 informan, informan utama yakni guru kelas V sebagai guru yang menerapkan penguatan positif, 2 informan pendukung yaitu kepala sekolah sebagai pendukung pemberian penguatan dan guru agama sebagai guru yang turut dalam memberikan penguatan positif. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperkuat data dari observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode analisis mengacu pada tiga data, yang mencangkup data reduction, data display dan conclusion drawing/verivications.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penguatan positif yang diberikan mampu mengurangi perilaku off task yang dilakukan oleh siswa. Terbukti dari data wawancara dengan guru kelas, kepala sekolah dan guru agama, serta dari hasil observasi secara langsung terhadap 2 siswa di kelas V SDN Kaliasin VI Surabaya. Pengurangan perilaku tersebut dapat diketahui dari 2 siswa yang semula frekuensi perilaku off task sebanyak 5 kali kemunculan dalam waktu satu hari, menjadi 1 kali kemunculan bahkan tidak perilaku off task tidak dilakukan oleh siswa sama sekali dalam kurun waktu satu hari.
Penelitian ini juga mengungkapkan dari 5 jenis penguatan positif yang ada, 3 jenis penguatan yang paling sering diberikan yakni penguat sosial berupa pemberian pujian dan tanda penghargaan, penguat kepemilikan berupa memberikan kesempatan untuk memiliki apa yang diinginkan oleh siswa, dan penguat yang berkaitan dengan aktivitas berupa memberikan aktivitas yang diinginkan siswa. Teknik penguatan positif yang diberikan tersebut, selain mampu mengurangi perilaku off task yang ditimbulkan siswa, juga mampu menambah semangat dan kepercayaan diri siswa.
Kata kunci: Penguatan Positif dan Perilaku Off Task
Penulis: MEDHA ETWI BINTARI
Kode Jurnal: jpbkdd170107

Artikel Terkait :