PERBANDINGAN PENAMBAHAN WAKTU KERJA (JAM LEMBUR) DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INSTALASI FARMASI BLAHKIUH)

Abstract: Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dengan realisasi di lapangan yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian. Keterlambatan pekerjaan suatu proyek konstruksi tersebut harus diantisipasi dengan melakukan percepatan, namun harus tetap memperhatikan faktor biaya. Alternatif percepatan yang digunakan adalah dengan melakukan perbandingan antara penambahan waktu kerja (jam lembur) dengan penambahan tenaga kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi Blahkiuh. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan biaya pelaksanaan proyek antara kedua alternatif percepatan tersebut. Analisa dimulai dengan melakukan penyusunan jaringan kerja menggunakan Microsoft Office Project 2007. Setelah itu dilakukan perhitungan dengan metode time cost trade off terhadap kedua alternatif untuk mencari crash cost dan cost slope terhadap semua kegiatan. Selanjutnya dilakukan kompresi terhadap lintasan kritis sehingga diperoleh perubahan biaya untuk masing-masing alternatif. Dengan lembur maksimal, biaya proyek terus mengalami peningkatan sepanjang kompresi dan pelaksanaan proyek dapat dipercepat menjadi 113 hari dari sisa durasi 131 hari. Untuk pengurangan durasi proyek maksimal sebanyak 18 hari, biaya proyek mengalami peningkatan sebesar Rp 68.389.265,14, dimana nilai total proyek awal sebesar Rp 2.516.526.998,81 menjadi Rp 2.584.916.263,95. Dengan penambahan tenaga kerja biaya total proyek mengalami penurunan sepanjang kompresi. Untuk pengurangan durasi yang sama, biaya proyek mengalami penurunan sebesar Rp 14.605.663,98 sehingga menjadi Rp 2.501.921.334,83.
Keywords: perbandingan biaya, kerja lembur, penambahan tenaga kerja, time cost trade off
Penulis: Ida Ayu Mita Yoni
Kode Jurnal: jptsipildd130490

Artikel Terkait :