PERBANDINGAN KEKUATAN BUTT JOINT DAN SCARF JOINT PADA KAYU DENGAN ALAT SAMBUNG PEREKAT
ABSTRACT: Sambungan merupakan
bagian terpenting pada struktur yang menggunakan kayu sebagai bahanutamanya.
Dikatakan penting karena sambungan merupakan bagian terlemah pada suatu
strukturkayu sehingga sering kegagalan struktur disebabkan oleh kegagalan pada
sambungan. Sambungandengan perekat berbeda dengan jenis sambungan yang lain.
Berdasarkan faktor perlemahan dandeformasi yang terjadi, sambungan dengan
perekat mempunyai nilai kekuatan yang paling tinggidibandingkan alat sambung
yang lain. Sambungan dengan perekat tidak melemahkan kayu yangdisambung, selain
itu daya dukung sambungan dengan perekat lebih tinggi dibandingkansambungan
jenis lain. Sambungan dengan perekat dapat berbentuk sambungan tegak (butt
joint)dan sambungan miring (scarf joint). Penelitian ini membandingkan kekuatan
sambungan tegak(butt joint) sambungan miring (scarf joint) yang meliputi kuat
tekan, kuat geser dan kuat tarik.Benda uji berupa kayu sengon (Paraserianthes
falcataria) dengan bahan perekat UreaFormaldehyde (UA-104). Ukuran benda uji
sambungan tegak (butt joint) dan sambungan miring(scarf joint) yang
dibandingkan sesuai dengan Standar ISO 1975. Benda uji berjumlah 9(sembilan)
buah untuk sambungan tegak (butt joint) dan 27 (dua puluh tujuh) buah
untuksambungan miring (scarf joint) terdiri dari 3 (tiga) variasi kemiringan
sambungan, yaitu l/h = 3; l/h= 6 dan l/h > 8.Kuat tekan sambungan tegak
rata-rata adalah 190,07 kg/cm2, sambungan miring untuk kemiringanl/h=3, l/h=6
dan l/h=8 berturut-turut adalah 78,709 kg/cm2; 75,164 kg/cm2 dan 74,629 kg/cm2.
Haltersebut menunjukkan bahwa sambungan tegak lebih kuat menerima gaya tekan
karena bidangirisan sambungan yang berbentuk miring tidak mampu menerima gaya
tekan yang besar. Kuatgeser sambungan tegak rata-rata adalah 43,82 kg/cm2,
sambungan miring rata-rata adalah 20,235kg/cm2, sambungan tegak lebih kuat
menahan gaya geser karena bidang irisan sambungan yangberbentuk miring tidak
mampu menerima geseran yang besar. Kuat tarik sambungan tegak kayusengon
rata-rata sebesar 25,468 kg/cm2, sambungan miring untuk kemiringan l/h=3, l/h=6
danl/h=8 berturut-turut adalah adalah 127,984 kg/cm2; 136,071 kg/cm2 dan
137,765 kg/cm2. Kuattekan sambungan tegak jauh lebih rendah dibandingkan
sambungan miring pada semua variasikemiringan. selain dipengaruhi oleh
kemiringan sambungan (l/h), semakin besar kemiringansambungan (l/h) maka
kemampuan menahan gaya tarik semakin besar, juga dipengaruhi oleh luasbidang
geser permukaan rekatan.
Penulis: Ratna Widyawati
Kode Jurnal: jptsipildd090123