PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT
Abstract: Mesin ID Fan
merupakan salah satu mesin penunjang untuk mesin penghasil listrik. Mesin ini
menghasilkan beban statis berupa berat mesin itu sendiri dan beban dinamis
berupa getaran ketika mesin tersebut beroperasi. Untuk itu, diperlukan analisis
statis dan analisis dinamis
sebagai indikator dalam menentukan kestabilan pondasi mesin dan
mengaitkan pengaruh modulus geser tanah terhadap kestabilan pondasi mesin.
Analisis statis yang memperhitungkan penurunan tanah dan daya dukung tanah
dengan menggunakan Metode Terzaghi dan Metode Meyerhof, sedangkan untuk
analisis dinamis memperhitungkan frekuensi, redaman, dan amplitudo getaran yang
terjadi pada getaran vertikal, getaran horizontal, getaran rocking dan getaran
torsi dengan menggunakan Metode Lumped Parameter.
Pada analisis statis, untuk Metode Terzaghi hasil yang diperoleh yaitu
daya dukung tanah ultimate (qu) = 447,20 t/m2 dan daya dukung izin (qall) =
149,07 t/m2 sedangkan untuk Metode Meyerhof hasil yang diperoleh yaitu daya
dukung tanah ultimate (qu) = 472,95 t/m dan daya dukung izin (qall)= 157,65
t/m2. Nilai beban pondasi untuk pondasi blok massive (σ) =6,24 t/m2 dan pondasi blok rangka (σstatis) = 2,19
t/m2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai beban dari pondasi lebih kecil dari daya
dukung tanah yang diizinkan sehingga daya dukung tanah aman mendukung beban
struktur. Sedangkan hasil yang diperoleh pada penurunan tanah untuk pondasi blok massive akibat beban
statis 137,68 ton yaitu 0,0196 cm dan
pondasi blok rangka akibat beban statis 48,38 ton yaitu 0,0069 cm.
Pada analisis dinamis, hasil yang diperoleh dari perhitunganmenunjukkan
bahwa pondasi blok massive dan pondasi blok rangka tetap stabil pada semua
ragam getaran dengan nilai modulus geser tanah 528 t/m2. Selain itu, pondasi
blok rangka juga tetap stabil pada getaran vertikal dan getaran horizontal
dengan nilai modulus geser tanah 6274 t/m. Sedangkan, untuk hasil variasi nilai
modulus geser tanah pada masing-masing ragam getaran didapat bahwa penambahan
nilai modulus geser tanah berbanding lurus dengan frekuensi sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya resonansi. Namun untuk redaman, nilai yang
dihasilkan tetap konstan dan untuk amplitudo getaran, nilai yang dihasilkan
cenderung meningkat sebelum terjadi resonansi tetapi akan cenderung berkurang
setelah terjadi resonansi. Hal ini berlaku untuk pondasi blok massive dan
pondasi blok rangka.
Penulis: Almey Lolo, Sjachrul
Balamba, Alva N. Sarajar, Agnes T. Mandagi
Kode Jurnal: jptsipildd130599