PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 SURABAYA

Abstract: Berdasarkan dan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 29 Surabaya  pada tanggal 14 Oktober 2016 serta keterangan yang diperoleh dari guru bimbingan dan konseling di sekolah tersebut fenomena membolos di SMP Negeri 29 Surabaya  banyak terjadi pada kelas VIII. Dari keteraangan guru bimbingan dan konseling diketahui bahwa pada tahun ajaran 2016/2017 jumlah siswa kelas VIII yang membolos setiap harinya mencapai 4 siswa.
Penelitian ini dikatagorikan sebagai penelitian kuantitataif dengan menggunakan desain eksperimen kasus tunggal (single case experimental design) yang merupakan sebuah desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu perlakuan dengan kasus tunggal. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumentasi absensi siswa siswa tahun ajaran 2016/2017 sebagai metode utama. Subyek dalam penelitian ini adalah 5 siswa yang memiliki frekuensi tinggi dalam perilaku membolos. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisa hasil data dalam penelitian ini adalah time series analysis. Teknik time series analysis yaitu mencermati perubahan level dan slope. Berdasarkan data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling kelompok dengan teknik self-instruction dapat mengurangi frekuensi perilaku membolos siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Surabaya. Hal tersebut didukung oleh hasil dalam fase baseline dan fase treatment dari keempat subjek dimana dua subjek mengalami pengurangan frekuensi perilaku membolos menjadi satu kali dalam lima minggu setelah pemberian perlakuan yang sebelumnya dua subjek itu memliki frekuensi enam dan tujuh kali membolos dalam satu semester, satu subjek mengalami pengurangan frekuensi perilaku membolos menjadi dua kali dalam lima minggu setelah pemberian perlakuan yang sebelumnya dua subjek itu memliki frekuensi sepuluh kali membolos dalam satu semester, dan satu subjek berikutnya tidak terlihat berperilaku membolos dalam lima minggu setelah pemberian perlakuan yang sebelumnya dua subjek itu memliki frekuensi sepuluh kali membolos dalam satu semester. Perubahan penurunan frekuensi perilaku membolos menunjukkan hasil yang stabil dan berkurang setalah pemberian perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian konseling kelompok dengan teknik self-instruction dapat mengurangi perilaku membolos subjek yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 29 Surabaya.
Kata Kunci: Membolos, Peserta Didik, Absen
Penulis: Annisa Anggun Putri Winarta, Denok Setiawati
Kode Jurnal: jpbkdd170113

Artikel Terkait :