PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN
Abstract: Di daerah Sulawesi
Utara terdapat banyak lokasi yang mengandung material tras, namun penggunaannya
belum dimaksimalkan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan penggunaan material
tras adalah dengan memanfaatkannya dalam pembuatan jalan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah tras dapat digunakan pada perencanaan
perkerasan jalan sebagai bahan alternatif pembentuk base dan sub base.
Material tras yang digunakan diambil di daerah Ring Road, Kel, Bumi Nyiur
Kec, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, yang akan dicampur dengan semen untuk
mencari komposisi yang baik, agar dapat digunakan pada perkerasan jalan.
Penelitian terdiri dari pengujian: analisa saringan, berat jenis, kadar air,
pengujian pemadatan, pengujian CBR dan uji tekan. Pada pengujian pemadatan
dibuat benda uji dengan 7 variasi prosentase semen terhadap tras, yaitu 0%, ½%,
1%, 2%, 4%, 6% dan 8% dimana berat tras digunakan sebagai dasar penentu berat
rancangan campuran. Masing-masing variasi prosentase semen dibuat 5 sampel dan
akan dicampur dengan air masing-masing ± 3% wopt.
Hasil pengujian pemadatan yaitu ɣd dan wopt dari masing-masing variasi
semen akan menjadi dasar untuk pembuatan sampel pada pengujian CBR dan UCS.
Pengujian CBR dari variasi semen mendapatkan hasil sebagai berikut: 0% semen
mendapat nilai CBR 46,00%, kemudian nilai tersebut naik dengan bertambahnya
presentase semen pada tras dimana pada sampel 8% mendapatkan nilai CBR yaitu
396,75%. Pada pengujian UCS memperoleh hasil untuk campuran 0% semen = 1,5474
kg/cm2, kemudian naik sampai 57,974 kg/cm2 pada campuran 8% semen. Hasil
tersebut memberi indikasi bahwa, semakin besar penambahan semen pada tras maka
nilai CBR dan kekuatan yang dihasilkan semakin baik.
Dapat disimpulkan bahwa tras dapat dimanfaatkan pada perkerasan jalan,
dimana sampel ½% semen dengan nilai CBR 80,67% sudah memenuhi persyaratan CBR
sub base dan untuk base sampel 1% semen dengan nilai CBR 119,33% telah memenuhi
untuk syarat CBR base.
Penulis: Alfian Maulana
Abdjan, M. J. Paransa, Elisabeth Lintong, Sartje Monintja
Kode Jurnal: jptsipildd130585