KINERJA LALU LINTAS PERSIMPANGAN LENGAN EMPAT BERSIGNAL (STUDI KASUS: PERSIMPANGAN JALAN WALANDA MARAMIS MANADO)
Abstract: Permasalahan
kemacetan dan antrian di kota Manado pada umumnya terjadi pada persimpangan.
Salah satu persimpangan di Kota Manado yang mengalami permasalahan tersebut
adalah simpang bersinyal Area Patung Maria Walanda Maramis.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa persimpangan bersignal
tersebut dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997), maka perlu
ditinjau karakteristik dan komposisi lalu lintasnya sehingga bisa dihitung
tingkat kejenuhan dan tingkat layanan dari masing-masing pendekat pada
persimpangan, serta besarnya tundaan yang terjadi. Data-data yang digunakan
untuk analisa didapatkan dengan cara pengumpulan data primer dan pengumpulan
data sekunder sesuai dengan kebutuhan penelitian. Analisis data dimulai dengan
penentuan kondisi lapangan, arus lalu lintas, kapasitas dan derajat kejenuhan,
dan perilaku lalu lintas.
Nilai Derajat Kejenuhan (DS) maksimum untuk masing-masing pendekat yaitu
pendekat Paal II sebesar 0,763 pendekat Pasar Kanaka sebesar 0,656, pendekat
Tikala sebesar 0,700, dan pendekat Pusat Kota sebesar 0,720. Kinerja lalu
lintas/Level Of Service (LOS) didapatkan dengan melihat nilai Tundaan
Rata-rata. Dari hasil analisa didapat tundaan rata-rata persimpangan yaitu
67,12 det/kend sehingga didapat Level of Service yaitu LOS E.
Kata Kunci: kapasitas, Level
of Service, tundaan
Penulis: Gland Y. B.
Lumintang, Lucia I. R. Lefrandt, James A. Timboeleng, Mecky R. E. Manoppo
Kode Jurnal: jptsipildd130545