EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL MELALUI TEKNIK SHAPING UNTUK MENGURANGI PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARAT KABUPATEN MAGETAN
Abstract: Prokrastinasi
akademik adalah suatu kecenderungan penundaan tugas yang dilakukan secara
terus-menerus oleh seseorang dan lebih memilih melakukan aktivitas lain yang
kurang bermanfaat bagi dirinya. Perilaku siswa tersebut pada hakikatnya dapat
berdampak pada aspek sosial, psikologis, maupun akademik, yang berujung pada
terhambatnya perkembangan maupun pencapaian tujuan pendidikan. Ditinjau dari
aspek sosial sangat mungkin siswa tidak memperoleh simpati dari teman-teman
atau dijauhkan dari interaksi pergaulan. Ditinjau dari aspek psikologis
perilaku prokastinasi bisa mengganggu aktivitas belajar dan kinerja yang
diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Secara akademik perilaku
prokastinasi dapat menghambat bidang akademik, khususnya dalam mewujudkan
prestasi-prestasi belajar di sekolah.
Bertolak dari uraian di atas maka perlu segera dicarikan solusinya agar
tidak menghambat perkembangan dan pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah.
Salah satu solusi terhadap masalah di atas adalah dengan memberikan layanan
konseling kelompok berbantuan dengan pendekatan behavioral melalui teknik
shaping. Hakikat layanan konseling kelompok adalah layanan konseling yang
memungkinkan konseli (siswa) memperoleh kesempatan untuk membahas dan
mengentaskan masalah yang dihadapinya melalui dinamika kelompok.
Inti pokok pendekatan behavioral adalah penggunaan metode ilmiah dalam
bidang psikoterapi, dengan memodifikasi perilaku melalui rekayasa lingkungan
sehingga terjadi proses belajar untuk perubahan tingkah laku. Teknik shaping
merupakan prosedur yang digunakan untuk membentuk perilaku individu (siswa)
yang diinginkan dengan memberikan reinforcement pada setiap tingkah laku yang
ditampilkan. Melalui terapi layanan konsdeling kelompok dengan pendekatan
behavioral melalui teknik shaping hakikatnya adalah bahwa bantuan pemecahan
masalah yang dilakukan secara kelompok dari seorang konselor yang ditujukan
kepada individu (siswa) dengan harapan akan terjadi perubahan tingkah laku.
Selanjutnya siswa yang telah berubah perilakunya setelah diberi terapi kemudian
diberi reinforcement. Perilaku yang diupayakan dan diharapkan mengalami
perubahan adalah berkurangnya
kecenderungan menunda tugas yang dibebankan kepada konseli (siswa), yang
dilakukan secara terus-menerus.
Kata Kunci: Konseling kelompok dengan pendekatan
behavioral melalui teknik shaping dan Prokrastinasi akademik
Penulis: Elly Ernawati,
Vitalis Djarot Sumarwoto
Kode Jurnal: jpbkdd160537