ANALISIS SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI SALUWANGKO DI DESA TOUNELET KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA
ABSTRAK: Pendangkalan akibat
sedimentasi menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di danau Tondano. Hal
ini tidak lepas dari pengaruh kondisi sungai-sungai yang masuk ke danau
(inlet). Sungai Saluwangko merupakan salah satu sungai yang bermuara di danau
Tondano. Sedimentasi yang terjadi di muara sungai Saluwangko akan berpengaruh
terhadap kondisi sedimen di danau Tondano. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis debit sedimen dasar (bed load) di muara sungai Saluwangko.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran langsung di muara sungai untuk
mendapatkan data morfologi sungai dan sampel sedimen pada dasar sungai. Sampel
sedimen kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendapatkan ukuran diameter
butiran (D35, D50, D90) dan berat jenis sedimen. Dalam analisis juga digunakan
nilai debit hasil pengukuran di lapangan (Qukur) dan debit hasil perhitungan
(Qdominan). Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan
rumus empiris yaitu Meyer-Peter, Einstein dan Van Rjin.
Dari analisis debit sedimen dasar di muara sungai Saluwangko diperoleh
hasil: untuk metode Meyer-Peter dengan Qukur = 3,287 m3/det diperoleh debit
sedimen dasar Qb = 829,32 m3/tahun, Qhitung = 1,262 m3/det; debit sedimen dasar
Qb = 540,85 m3/tahun. Untuk metode Einstein dengan Qukur = 3,287 m3/det
diperoleh debit sedimen dasar Qb = 1788,76 m3/tahun, Qhitung = 1,262 m3/det;
debit sedimen dasar Qb = 1513,86 m3/tahun. Sedangkan untuk metode Van Rjin didapatkan
nilai negatif dan disimpulkan metode ini tidak cocok untuk kondisi sungai
Saluwangko. Hasil analisis menunjukan debit sedimen dasar mengalami peningkatan
seiring dengan meningkatnya debit aliran sungai.
Penulis: Olviana Mokonio, Tiny
Mananoma, Lambertus Tanudjaja, Alex Binilang
Kode Jurnal: jptsipildd130578