ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO BIAYA KONTRAK LUMPSUM DAN KONTRAK UNIT PRICE DENGAN METODE AHP
Abstrak: Dalam setiap usaha,
akan selalu muncul dua hal yang saling bertentangan, yaitu peluang memperoleh keuntungan
dan risiko menderita kerugian termasuk dalam dunia usaha jasa konstruksi.
Risiko menderita kerugian ini dapat diantisipasi dengan menganalisis jenis
kontrak jasa konstruksi yang digunakan, yaitu dengan membandingkan risiko biaya
konstruksi kontrak Lumpsum dengan kontrakUnit Price dari pendapat kontraktor
selaku penyedia jasa. Persentase keuntungan dan kerugianmasing-masing kontrak
pun bisa teridentifikasi tergantung jenis proyek mana yang akan dikerjakan dengan
menyebarkan kuisioner dan wawancara langsung.
Untuk menganalisa risiko biaya digunakan Metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Proses analisisdimulai dengan mendefinisikan masalah, dan
membuat struktur hierarki. Hirarki ini terdiri dari 3 (tiga) level yaitu tujuan
(level I), kriteria (level II), dan alternatif (level III). Berdasarkan hirarki
tersebut kemudian disusun kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 20
responden yang terdaftar dalam anggota GAPENSI Propinsi Maluku Utara 2011. Data
yang diperoleh kemudian ditabulasikan, dilanjutkan dengan membuat matrik
berpasangan masing-masing level, melakukan perbandingan berpasangan, menghitung
nilai rata-ratanya, mengukur bobot prioritas untuk level II dan level III,
serta memeriksa konsistensinya.
Berdasarkan hasil analisis risiko pembengkakan biaya maka diperoleh bobot
prioritas untuk kontrak lumpsum sebesar 65,547% dan kontrak unit price 34,453%.
Artinya proyek dengan kontrak lumpsum lebih tinggi risikonya menderita kerugian
dibandingkan dengan kontrak unit price dan peristiwa yang paling dominan yang
menyebabkan risiko pembengkakan biaya pada kontrak lumpsum terjadi padaperistiwa
perbedaan kondisi site lapangan dengan yang tercantum dalam kontrak yang
memiliki bobotprioritas terbesar yaitu 88,30% sedangkan pada kontrak unit price
hal ini terjadi pada peristiwa kenaikan harga-harga di pasar yang memiliki
bobot prioritas terbesar yaitu 86,4%.
Penulis: Sabaruddin Abdul Gaus
Mardianti
Kode Jurnal: jptsipildd120262