ANALISIS PENURUNAN PADA PONDASI RAKIT JENIS PELAT RATA DENGAN METODE KONVENSIONAL
Abstract: Bangunan bertingkat
tinggi biasanya dibangun di atas pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang
atau pondasi sumuran,tetapi banyak juga yang dibangun di atas pondasi dangkal seperti
pondasi rakit. Pondasi ini berupa plat beton besar yang berfungsi meneruskan
beban melalui sekumpulan kolom atau dinding ke lapisan tanah di bawahnya.
Menurut asumsi kekakuan pondasi dan pengaturan jarak antara kolom atau beban
kolom yang berdekatan, pondasi rakit dapat dirancang dengan berbagai metode.
Perancangan pondasi rakit pada penelitian ini menggunakan metode Konvensional.
Perancangan dilakukan mulai dari menentukan resultan beban kolom,
menghitung beban kolom yang termodifikasi, menghitung tebal pondasi, hingga
menghitung gaya dalam di setiap strip yang dibagi menurut arah X dan Y yang
kemudian akan menjadi acuan untuk menghitung tulangan pondasi. Selanjutnya
dihitung daya dukung tanah menggunakan Analisis Terzaghi, Analisis Meyerhof,
Persamaan Brinch Hansen, dan Persamaan Vesic. Sedangkan penurunan tanah
khususnya penurunan segera dihitung menggunakan teori dari Timoshenko dan
Goodier.
Pondasi rakit dengan beban bangunan dan data tanah yang ada lokasi gedung
perkantoran BANK SULUT, Manado, Sulawesi Utara, dapat dirancang dengan metode
konvensional karena memenuhi syarat antara lain tebal pondasi (h) = 1.028 m
> hmin = 0.963 m. Sedangkan perhitungan tulangan berdasarkan momen per
satuan lebar maksimum dan minimum yaitu untuk arah X diperoleh momen per satuan
lebar maksimum sebesar 26.77 tm/m dan minimum sebesar 25.14 tm/m, serta untuk
arah Y momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.996 tm/m dan minimum sebesar
25,275 tm/m sehingga untuk arah X dan Y dipakai tulangan yang sama yaitu Ø 20
sebanyak 3 buah. Daya dukung tanah (qult) berdasarkan data N-SPT tanah di
lokasi, pada kedalaman 4.528 m (dasar pondasi), menghasilkan qult terbesar
yaitu 1067.743 t/m² dengan metode Vesic. Sedangkan pada lapisan-lapisan
dibawahnya yaitu pada kedalaman 5 - 25 m, qult terus bertambah yakni untuk
kedalaman 25 m (tanah keras), qult terbesar yaitu 7009.431 t/m² dari metode
Meyerhof. Melihat qult hasil perhitungan maka untuk beban kolom total ditambah
dengan pondasi, tanah dinilai mampu mendukungnya. Penurunan total yang
diperoleh dari setiap lapisan tanah adalah sebesar 4.70 cm.
Penulis: Olivia Stephani
Mentang, Sjachrul Balamba, Oktovian B. A. Sompie, Alva N. Sarajar
Kode Jurnal: jptsipildd130615