ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS AUS (AC-WC) DENGAN MENGGUNAKAN PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT
Abstract: Agregat alam yang
sering digunakan untuk konstruksi perkerasan jalan merupakan bahan baku yang
tidak dapat diperbaharui dan dalam jangka panjang ketersediaannya akan habis.
Penelitian ini menggunakan plastik jenis HDPE sebagai bahan pengganti sebagian
agregat pada campuran aspal beton lapis aus (AC-WC). Sebagai pengganti sebagian
dari agregat dipergunakan plastik HDPE dengan variasi, 0%, 10%, 20%, 30%, 40%,
dan 50% terhadap berat total agregat. Plastik dicacah dengan menggunakan mesin
pencacah plastik, dan dipotong lebih lanjut dengan alat potong manual
(berbentuk relatif/ mendekati kubikal) hingga mencapai ukuran ? 4,75 mm.
Agregat yang diganti adalah agregat kasar. Penggantian material agregat dengan
plastik dilakukan pada kadar aspal optimum (KAO), dengan substitusi berdasarkan
volume. Untuk penelitian ini dilakukan pemeriksaan plastik dan agregat serta
aspal terlebih dahulu yang dilakukan berdasarkan SNI. Kemudian dilakukan
pengujian Marshall untuk mencari kadar aspal optimum. Diperoleh nilai KAO
sebesar 5,9%. Persentase inilah yang digunakan sebagai dasar penentuan
kadar/jumlah aspal pada campuran AC-WC dengan plastik bekas sebagai pengganti
sebagian agregat. Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas tertinggi
terjadi pada penggunaan kadar plastik 50% sebesar 875,1 kg dan terendah pada
kadar plastik 10% sebesar 527,0 kg. Nilai Flow tertinggi pada penggunaan kadar
plastik 50% sebesar 7,11 mm dan terendah pada kadar 0% sebesar 3,43 mm.
Sedangkan nilai MQ tertinggi pada penggunaan kadar plastik 0% dan terendah pada
kadar plastik 10% masing-masing sebesar 251,7 kg/m dan 109,3 kg/m. Untuk nilai
VMA tertinggi terjadi pada penggunaan kadar plastik 10% sebesar 20,3% dan
terendah pada kadar plastik 0% sebesar 15,2%. Nilai VIM tertinggi pada
penggunaan kadar plastik 50% dan terendah pada kadar plastik 0% masing-masing
sebesar 12,6% dan 4,9%. Sedangkan nilai VFB tertinggi pada penggunaan kadar
plastik 0% sebesar 67,9% dan terendah pada kadar 50% sebesar 37,3%. Pengurangan
porositas dilakukan dengan peningkatan energi pemadatan menjadi 2x100 tumbukan.
Penambahan sebanyak 25 tumbukan pada masing-masing sisi dilakukan pada campuran
dengan variasi kadar plastik 50%. Dari hasil pengujian Marshall dan
perhitungan, diperoleh data berupa nilai karakteristik meliputi nilai
stabilitas, Flow, Marshall Quotient, VIM, VMA, dan VFB, yaitu masing-masing
secara berturut-turut sebesar 1539,7 kg; 8,38 mm; 183,51 kg/mm; 8,8%; 16,6%;
dan 47,2%.
Keywords: Laston (AC-WC), Plastik Bekas HDPE, Marshall
Penulis: Made Andy Dwi Gunadi
Kode Jurnal: jptsipildd130483