Tingkat Fertilitas di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Yogyakarta

Abstract: Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki Total Fertility Rate (TFR) tertinggi (4,2 anak) dan yang terendah adalah Provinsi Yogyakarta (1,8 anak). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan angka fertilitas total di kedua provinsi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan sumber data sekunder berbagai survei meliputi Survei Demografi Kesehatan Indonesia (1991-2007); Survei Kesehatan Nasional dan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2003; dan Mini Survei tahun 2007 dan 2008. Metode kualitatif dilakukan dengan diskusi kelompok terarah pada wanita pasangan usia subur (PUS) dan wawancara mendalam dengan pengelola program di kabupaten/ kota hingga ke desa/kelurahan. Ditemukan TFR di Yogyakarta sangat rendah dan sebaliknya di NTT sangat tinggi. Perbedaan TFR tersebut disebabkan oleh latar belakang demografi dan nondemografi seperti respons terhadap berbagai program penurunan fertilitas. Faktor budaya terhadap nilai anak berpengaruh besar terhadap jumlah anak yang ingin dimiliki. Tingkat pendidikan yang rendah berhubungan dengan faktor yang berpengaruh langsung terhadap pemakaian kontrasepsi, termasuk jenis kontrasepsi. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang rendah memicu tingginya kebutuhan kontrasepsi yang tidak terpenuhi. Kesertaan ber-KB di NTT dan di Yogyakarta adalah 42,2% dan 66,9%. Wanita PUS yang keinginan ber-KB tidak terpenuhi masih tinggi di NTT (17,4%) dibandingkan dengan Yogyakarta (6,8%).
Kata kunci: Angka fertilitas total, pasangan usia subur, keluarga berencana
Penulis: Rahmadewi, Leli Asih
Kode Jurnal: jpkesmasdd110179

Artikel Terkait :