Studi Epidemiologi Deskriptif Talasemia
Abstract: Talasemia adalah
penyakit kelainan darah akibat kekurangan atau penurunan produksi hemoglobin.
Jumlah penderita talasemia di Yayasan Talasemia Indonesia cabang Banyumas terus
meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik penderita talasemia
di Yayasan Talasemia Indonesia cabang Banyumas tahun 2012. Penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap 64
sampel yang diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling .
Data dikumpulkan meliputi melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif univariat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penderita talasemia rata-rata berusia 12,28 tahun,
berjenis kelamin laki-laki (51,6%), sedang sekolah SD (40,6%), bukan angkatan
kerja (92,2%), talasemia β-mayor (90,6%), tidak splenektomi (84,4%), jaminan
kesehatan masyarakat (Jamkesmas) (73,4%), kadar feritin ≥ 2000 ng/mL (90,4%),
kelasi deferioprone, vitamin C, dan deferioksamin (81,2%), tinggal di Kabupaten
Banyumas (79,7%), trans-fusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas
(95,3%), rata-rata terdiagnosis usia 3,7 tahun, usia rata-rata mulai transfusi
darah adalah 3,78 tahun. Frekuensi transfusi darah 1 bulan 1 kali (87,5%), dan
frekuensi terapi kelasi zat besi mengonsumsi vitamin C 30 kali dalam 1 bulan
(95,3%).
Penulis: Dwi Sarwani Sri
Rejeki, Nunung Nurhayati, Supriyanto, Elva Kartikasari
Kode Jurnal: jpkesmasdd120378