STATUS RESISTENSI Aedes aegypti TERHADAP MALATHION DI KOTA SEMARANG
Abstract: Nyamuk Aedes aegypti
merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD di Indonesia
mengalami peningkatan. Upaya pencegahan difokuskan pada pemberantasan vektor,
termasuk menggunakan insektisida malathion karena masih efektif di beberapa wilayah. Namun belum diketahui
status resistensi populasi Ae. aegypti berdasarkan tingkat endemisitas DBD.
Tujuan: Mengetahui status resitensi nyamuk Aedes aegypti terhadap
insektisida malathion berdasarkan tingkat endemisitas di Kota Semarang.
Metode: Penelitian explanatory research dengan pendekatan Cross-Sectional
dilakukan di tiga kelurahan dengen endemisitas berbeda. Variabel penelitian
yaitu status endemisitas DBD dan status resistensi Ae aegypti terhadap
malathion. Sebanyak 25 ekor nyamuk dijadikan subjek penelitian per tabung dalam
uji suseptibilitas, dan dikontakkan dengan impregnated paper malathion 0.8%
selama satu jam. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal –
Wallis.
Hasil: Rerata jumlah nyamuk pingsan berdasarkan tingkat endemisitas DBD
dari tinggi, sedang dan non endemis adalah 80.8, 84.0,dan 95.2, sedangkan
jJumlah nyamuk mati pasca holding 24 jam adalah 96.0, 99.2 dan 100. Tidak ada
perbedaan yang signifikan status
resistensi berdasarkan tingkat status endemisitas DBD (p=0,343), namun ada
perbedaan signifikan jumlah kematian
nyamuk Ae. aegypti berdasarkan status endemisitas DBD.
Kata kunci: Nyamuk Aedes
aegypti, status endemisitas, status resistensi
Penulis: Ayu Yulistyawati,
Sayono S, Ulfa Nurullita
Kode Jurnal: jpkesmasdd130590