STATUS GIZI BERDASARKAN POLA KONSUMSI PADA ANAK USIA 6-7 TAHUN DI PULAU SUMATERA (ANALISIS RISKESDAS 2010)

Abstrak: Status gizi pada anak banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak baik dapat membawa anak menjadi berstatus gizi kurang atau berstatus gizi lebih yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Mengidentifikasi pola konsumsi berdasarkan status gizi pada anak usia 6-7 tahun di Pulau Sumatera. Data yang digunakan adalah data sekunder RISKESDAS 2010, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel anak yang masuk penelitian sebesar 2304 anak. Dalam pengujian statistik menggunakan uji one-way annova. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 79,7% anak berstatus gizi normal, 10,3% berstatus gizi kurang dan 9,9% berstatus gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa anak dengan status gizi lebih paling banyak mengonsumsi makanan dari sumber serealia dan umbi-umbian 441 (±178 gr), daging dan unggas 12,4 (±46,7 gr), telur 24 (±45 gr), susu 7,8 (±35 gr), sayuran 64,5 (±84 gr) dan buah-buahan 19 (±55,5 gr). Sementara untuk anak dengan status gizi kurang paling banyak mengonsumsi bahan makanan dari hasil laut seperti ikan dan hasil laut lainnya 40 (±70 gr). Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pola konsumsi (serealia dan umbi-umbian, kacang-kacangan, daging, unggas, ikan, susu, lemak atau minyak, sayuran, buah-buahan, makanan jajanan, minuman, gula dan lainnya) dan status gizi pada anak usia 6-7 tahun di Pulau Sumatera. Dalam upaya mencegah dan menanggulangi masalah gizi perlu dilakukan pendekatan menyeluruh yang meliputi aspek yang terkait dengan status gizi
Kata Kunci: Status Gizi, Pola Konsumsi, Anak Usia 6-7 tahun
Penulis: Tri Puspita, Putri Ronitawati
Kode Jurnal: jpkesmasdd120419

Artikel Terkait :