Socio-economy and Related Factors Influencing Condition and Capacity of Human Excreta Disposal and Sewer Systems: A Case Study in Coastal City of Manado
Abstract: Di Manado, limbah
cair yang tidak diolah dari rumah tangga termasuk dari kakus dan dari
aktivitas-aktivitas lain yang menghasilkan limbah cair seperti rumah makan,
hotel, rumah sakit, tempat pembuangan akhir sampah, dan pasar dibuang langsung
ke Teluk Manado melalui selokan dan sungai. Kondisi ini diperparah oleh
kapasitas kakus yang tidak memadai dan saluran pembuangan limbah cair yang
buruk. Untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi dan kapasitas
sistem pembuangan yang mungkin mengakibatkan penurunan derajat kesehatan dan
lingkungan, telah dilakukan kajian deskriptif di dua kecamatan di Kota Manado
yang melibatkan 304 rumah tangga di Wenang dan 300 rumah tangga di Molas.
Ditemukan bahwa kebanyakan rumah tangga di kedua kecamatan tersebut telah
memiliki toilet, masing-masing sebanyak 83,2% di Wenang dan 75,0% di Molas.
Namun, tidak ada toilet yang berteknologi modern melainkan hanya menggunakan
lubang dalam, saluran terbuka, dan sungai. Akibatnya, selama tahun 2002
kasus-kasus diare mencapai 1.250 di Wenang dan 513 di Molas. Di Molas, kejadian
dematitis, gastritis, dan tifoid masing-masing mencapai 1.618. 272 dan 10
kasus. Secara statistik, kondisi dan kapasitas septic tank berhubungan dengan
pendidikan formal dan pengetahuan mengenai limbah cair.
Penulis: Grace Debbie Kandou,
Markus T. Lasut
Kode Jurnal: jpkesmasdd100157