Sistem Peresapan Elektronik pada Keselamatan Pengobatan Pasien
Abstract: Dalam banyak
penerapannya, penggunaan sistem peresepan elektronik (computerized physician
order entry, CPOE) dalam penulisan resep terbukti mampu menurunkan angka
kesalahan peresepan obat (adverse drug event, ADE). Kesalahan pengobatan
seperti kekeliruan penulisan nama obat, penentuan dosis, dan penggunaan jenis
obat yang tepat untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu di pelayanan
kesehatan dapat ditekan. Namun, CPOE masih memiliki kelemahan seperti tambahan
waktu untuk mengentri data pasien oleh para dokter ke dalam sistem. Untuk meng-
evaluasi dampak persepsi pengguna tentang penerapan CPOE terhadap keselamatan
pengobatan pasien, suatu penelitian kualitatif telah dilakukan di Gadjah Mada
Medical Health Center yang telah mengadopsi sistem ini selama sepuluh tahun.
Data dan informasi dikumpukan dengan wawancara mendalam terhadap sembilan
dokter (tujuh dokter umum dan dua dokter spesialis) sebagai informen pengguna
CPOE menggunakan pedoman wawancara, alat perekam suara, buku catat, dan daftar
centang observasi. Hasil studi menunjukkan bahwa sepuluh tahun CPOE telah mampu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan, tetapi poten- si
ADE masih terjadi akibat gangguan komunikasi pasien-dokter karena perlunya
waktu tambahan untuk entri data. Disimpulkan bahwa sistem CPOE belum mampu
mendukung pengambilan keputusan untuk mencegah ADE dalam pengobatan pasien.
Keywords: adverse drug event;
computerized physician order entry; persepsi pengguna; keselamatan pasien;
peresepan; end-user perception; patient safety; prescription
Penulis: Al Asyary, Hari
Kusnanto, Anis Fuad
Kode Jurnal: jpkesmasdd130554