Senam Aerobik Meningkatkan Daya Tahan Jantung Paru dan Fleksibilitas
ABSTRAK: Kurang beraktivitas
fisik berkaitan erat dengan risiko timbulnya penyakit tidak menular dan
penyakit degeneratif. Salah satu aktivitas fisik yang saat ini banyak diminati
adalah senam aerobik. Daya tahan jantung paru dan fleksibilitas sangat penting
bagi produktivitas hidup dan penurunan risiko penyakit degeneratif di masa
mendatang. Beberapa penelitian membuktikan adanya pengaruh latihan aerobik
terhadap daya tahan jantung paru dan fleksibilitas, akan tetapi penelitian tentang
senam aerobik sebagai salah satu bentuk latihan aerobik belum banyak dilakukan.
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh senam aerobik terhadap fleksibiltas
dan daya tahan jantung paru. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
dengan pre and post test design. Sebanyak 33 individu berusia 15–25 tahun
diperiksa fleksibilitas dan daya tahan jantung paru di Laboratorium Fisiologi
Kedokteran Unsoed sebelum dan sesudah melaksanakan program latihan fisik senam
aerobik selama 12 minggu di Sanggar Senam Sisca Purwokerto. Fleksibilitas
diukur dengan metode Sit and Reach Test, sedangkan daya tahan jantung paru
diukur dengan metode Quenns Collegge Step Test. Data sebelum dan sesudah
intervensi senam aerobik dianalisis menggunakan perangkat lunak komputer dengan
uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Terdapat pengaruh bermakna senam aerobik
terhadap fleksibiltas (p=0,002) dan daya tahan jantung paru (p<0,001), yaitu
meningkatkan fleksibilitas (33,78 cm menjadi 36,45 cm) dan meningkatkan daya
tahan jantung paru (18,48 menjadi 22,08). Dapat disimpulkan senam aerobik
berpengaruh terhadap fleksibilitas dan daya tahan jantung paru.
Penulis: Susiana Candrawati,
Evy Sulistyoningrum, Dicky Bramantyo AP, Nurvita Pranasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd160123