Risiko Herbisida Paraquat Diklorida terhadap Ginjal Tikus Putih Spraque Dawley
Abstract: Herbisida merupakan
salah satu bahan kimia yang sering digunakan oleh para petani untuk mematikan
tanaman pengganggu. Disisi lain penggunaan herbisida sering tidak sesuai
prosedur sehingga dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Paparan
herbisida paraquat diklorida berpengaruh ke organ-organ tubuh manusia. Pada
organ ginjal dapat merusak glomerulus dan tubulus ginjal. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian herbisida golongan paraquat
diklorida per-oral terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi FK Unila pada
bulan Oktober sampai November 2014 dengan menggunakan 25 ekor tikus putih
(Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley berumur 8−10 minggu. Tikus
dibagi dalam 5 kelompok secara acak dan diberi perlakuan selama 2 hari. K1
diberi aquadest, K2, K3, K4, K5 diberi herbisida paraquat diklorida
25mg/kgBB/hari, 50mg/kgBB/hari, 100mg/kgBB/hari dan 200mg/kgBB/hari. Hasil
penelitian menunjukan bahwa rerata skor kerusakan ginjal pada K1: 0, K2: 1,8,
K3: 2,0, K4:3,6, K5; 4,4. Data yang diperoleh diuji dengan Uji Kruskal Wallis
didapatkan perbedaan bermakna (p=0,001). Simpulan, pemberian herbisida golongan
paraquat diklorida per−oral dapat merusak ginjal tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan galur Sprague Dawley.
Penulis: Muhartono Sudarmo
Kasban, Indri Windarti, Diah Septia
Liantari, Susianti
Kode Jurnal: jpkedokterandd160120