Rendahnya Praktik Menyusui pada Ibu Post Sectio Caesarea dan Dukungan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Abstract: Penelitian terdahulu
menyebutkan bahwa ibu melahirkan secara sectio caesarea cenderung lebih lambat
melakukan inisiasi menyusu dini dan mempunyai prevalensi lebih rendah dalam
praktik ASI ekslusif dibanding Ibu melahirkan pervaginam. Ibu post sectio
caesarea juga tidak memulai menyusui bayinya pada hari pertama melahirkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya
praktik inisiasi ASI pada Ibu post sectio caesarea termasuk peran tenaga
kesehatan di sebuah rumah sakit di Surabaya. Sebanyak 72 ibu yang melahirkan
secara sectio caesarea selama bulan Juni 2012 telah menandatangani informed
consent, diobservasi sejak masuk rumah sakit sampai akhir hari ke-2 post sectio
caesarea, dan diwawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan semua ibu sudah mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI, 26,4%
di antaranya sudah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam memberikan ASI, tetapi
hanya 6,9% dan total 29,2% yang mulai memberikan ASI pada hari pertama dan
kedua pasca sectio caesarea. Dukungan tenaga kesehatan dalam hal membantu
proses pemberian ASI dilaporkan masih rendah. Uji korelasi mendapatkan bahwa
dukungan tenaga kesehatan dan kondisi rawat gabung adalah faktor yang
berhubungan dengan praktik pemberian ASI (p value 0,39; p = 0,001; phi value =
0,47; p = 0,001). Rendahnya pemberian ASI ibu pasca sectio caesarea berkorelasi
dengan rendahnya dukungan tenaga kesehatan dan penundaan rawat gabung.
Keywords: dukungan tenaga
kesehatan; praktik menyusui; sectio caesarea; health professional support;
breastfeeding practice
Penulis: Dwi Retno Wulandari,
Linda Dewanti
Kode Jurnal: jpkesmasdd140542