Prevalensi Sarkopenia pada Lansia di Komunitas (Community Dwelling) berdasarkan Dua Nilai Cut-off Parameter Diagnosis

Abstrak: Sarkopenia, sindrom penurunan massa dan fungsi otot terkait usia dapat mengurangi kualitas hidup dan peningkatan mortalitas pada lanjut usia (lansia). Banyak metode penapisan dan definisi operasional menyebabkan angka prevalensi sarkopenia bervariasi di dunia. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi sarkopenia pada lansia yang tinggal di komunitas berdasarkan massa otot yang diukur dengan bioimpedance analysis, kekuatan genggam tangan menggunakan hand dynamometer, serta performa fisik melalui uji jalan 6 menit dengan mempergunakan dua nilai cut-off, nilai rekomendasi Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS) dan nilai populasi lansia Taiwan karena belum didapatkan nilai cut-off populasi lansia Indonesia. Penelitian deskriptif potong lintang pada 229 partisipan (71 orang laki-laki dan 158 orang perempuan) dengan menggunakan teknik consecutive sampling dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2014 pada populasi lansia di Kota Bandung dan Jatinangor. Hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi sarkopenia berdasarkan nilai cut-off rekomendasi AWGS adalah 9,1% (7,4% untuk laki-laki dan 1,7% untuk perempuan), sedangkan prevalensi sarkopenia berdasarkan nilai cut-off populasi Taiwan sebesar 40,6% (20,1% untuk laki-laki dan 20,5% untuk perempuan). Perbedaan prevalensi yang cukup besar mendorong diperlukan penetapan nilai cut-off parameter diagnosis sarkopenia spesifik pada populasi lansia Indonesia yang tinggal di komunitas untuk dapat menentukan prevalensi sarkopenia lebih akurat.
Kata kunci: Cut-off, lansia, komunitas, prevalensi, sarkopenia
Penulis: Vitriana, Irma Ruslina Defi, Gaga Irwan Nugraha, Budi Setiabudiawan
Kode Jurnal: jpkedokterandd160010

Artikel Terkait :