Potensi Suplementasi Resveratrol dalam Mengatasi Efek Negatif Hormon Tiroid pada Terapi Obesitas: Uji Preklinik
Abstract: Terapi obesitas
menggunakan hormon tiroid menurunkan berat badan dengan nyata, namun menyebabkan
berbagai efek negatif seperti stres oksidatif, kerusakan DNA, dan muscle
wasting. Penelitian ini bertujuan mengkesplorasi potensi resveratrol (RSV),
polifenol alami yang mempunyai efek antioksidan, anti-inflamasi, dan
antiobesitas. Uji preklinik dengan rancangan acak sederhana dilakukan di Lab
Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menggunakan 40 ekor tikus
Wistar yang diinduksi obesitas. Hewan model obesitas dialokasikan secara acak
ke dalam dua kelompok selama periode Agustus–November 2014. Kelompok perlakuan
mendapat hormon tiroid 3 (HT3) dan RSV, serta kelompok kontrol mendapat HT3
saja selama 14 hari. Hewan coba yang mendapat HT3 dan RSV memiliki bobot badan
lebih besar (290,5 g vs 251 g, p=0,016), massa otot lebih berat (2,57 g vs 2,25
g, p=0,036), indeks adiposit lebih kecil (0,89% vs 1,02%, p=0,026), dan area
under the curve (AUC) gukosa lebih kecil (1.849,2 mg.mnt/dL vs 2.591,7
mg.mnt/dL, p<0,001) dibanding yang mendapat HT3 saja. Tidak terdapat
perbedaan kadar MDA plasma (0,49 nmol/mL vs 0,44 nmol/mL, p=0,430) dan
kerusakan DNA (19,7 pixel vs 22,0 pixel, p=0,657) pada kedua kelompok yang
mungkin berhubungan dengan dosis dan lama pemberian resveratrol. Suplementasi
resveratrol berpotensi mengatasi efek negatif hormon tiroid pada hewan model
obesitas. Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui dosis optimal resveratrol
sebagai antioksidan pada pengobatan obesitas menggunakan hormon tiroid.
Penulis: Rovina Ruslami, Renny
Rosalita, Raesa Yolanda, Agnes Agustin, Sudigdoadi
Kode Jurnal: jpkedokterandd160075