Perubahan Profil Proteomik Plasmodium falciparum Galur Papua 2300 Akibat Paparan Antimalaria Artemisinin In Vitro
ABSTRAK: Perkembangan
resistensi Plasmodium falciparum dan penurunan kepekaan parasit terhadap obat
antimalaria artemisinin menjadi salah satu permasalahan kesehatan di dunia.
Sampai saat ini belum ada obat baru pengganti artemisinin. Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan bahwa paparan obat antimalaria artemisinin berulang
in vitro dapat menyebabkan perubahan profil protein melalui pendekatan
proteomik P. falciparum galur Papua 2300. Waktu penelitian dilaksanakan mulai
bulan Pebruari sampai dengan Nopember 2014. Tempat penelitian di Laboratorium
Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Airlangga. Airlangga Influenza Research Center, Laboratorium
bersama Kimia Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan jurusan Kimia Politeknik
Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah Experimental Design dengan Post
test only control group design. Kultur P. falciparum galur Papua 2300 dipapar
antimalaria artemisinin berulang dengan menggunakan Inhibitory Concentration 50
(IC50). Pengamatan dilakukan terhadap profil protein dengan SDS Page 2 dimensi,
FT- IR dan LCMS. Hasil penelitian menunjukkan ada variasi berat protein,
spektrum infra merah (bilangan gelombang) dan nilai massa molekul ion (m/z)
antara kelompok kontrol (K) dan kelompok perlakuan (PO1, PO2, Po3, PO4). Dapat
disimpulkan bahwa paparan obat antimalaria artemisinin berulang secara in vitro
dapat mempengaruhi pola ekspresi protein Plasmodium falciparum galur Papua 2300.
Penulis: Lilik Maslachah
Kode Jurnal: jpkedokterandd160121