Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 3-24 Bulan di Daerah Konflik
Abstract: Lima tahun pertama
adalah masa penting dalam proses tumbuh kembang anak. Anak lahir dan tinggal di
daerah rawan bencana (bencana alam, perang, atau konflik bersenjata) berisiko
mengalami kegagalan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan. Penelitian ini
bertujuan mengukur perbedaan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3 - 24
bulan antara yang tinggal di daerah konflik dan bukan konflik dan menganalisis
korelasi tempat tinggal daerah konflik dengan pertumbuhan serta perkembangan
anak usia 3 - 24 bulan. Metode penelitian secara potong lintang dilakukan di
Kabupaten Poso periode Februari - Maret 2014 terhadap 40 anak usia 3 - 24 bulan
di daerah konflik dan bukan konflik. Data dianalisis menggunakan kai kuadrat
dan korelasi point biseral. Hasil pertumbuhan berdasarkan berat badan/panjang
badan di daerah konflik dan bukan konflik, kurus berturut-turut 32% dan 2%
(p<0,001), sedangkan perkembangan yang meragukan berturut-turut 30% dan 5%
(p=0,006). Berdasarkan lingkar kepala pertumbuhan tidak normal masing-masing
17% dan 0% (p=0,006). Variabel perancu (jenis kelamin, pendidikan ibu,
penghasilan) tidak memengaruhi pertumbuhan anak usia 3-24 bulan di daerah
konflik (p>0,05), tetapi jenis kelamin memengaruhi perkembangan (p=0,010).
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-24 bulan yang tinggal di daerah
konflik lebih terganggu dibandingkan dengan yang tinggal di daerah bukan
konflik. Terdapat korelasi antara tempat tinggal daerah konflik dan jenis
kelamin anak dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-24 bulan.
Keywords: daerah bukan
konflik; daerah konflik; perkembangan pertumbuhan; not a conflict area;
regional conflict; the development of growth
Penulis: Hastuti Usman,
Hadyana Sukandar, Ma’mun Sutisna
Kode Jurnal: jpkesmasdd140556