Persistensi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan

Abstract: Persistensi penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi sangat diperlukan mengingat hasil utama terapi hipertensi adalah mencegah kejadian penyakit kardiovaskular seperti infark miokard, dan stroke yang berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis terapi dan jenis obat antihipertensi terhadap persistensi. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif dan menggunakan sumber data sekunder pasien hipertensi rawat jalan peserta asuransi kesehatan PT Askes di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode pengukuran persistensi adalah metode the gaps between refill dengan tenggang waktu pengambilan obat selama 30 hari. Data dianalisis menggunakan uji kai kuadrat, Kaplan-Meier, dan Cox regression. Jumlah subjek yang ikut dalam penelitian ini adalah 304 pasien hipertensi yang menggunakan obat antihipertensi pertama kali (tanggal indeks diagnosis 1 Juli 2007 hingga 31 Desember 2008). Setelah pengamatan 4,5 tahun, hampir separuh subjek yang mendapat monoterapi (57,6%) dan kombinasi terapi (53,8%) tidak persisten menggunakan obat antihipertensi. Ketidakpersistenan penggunaan obat antihipertensi lebih besar pada kelompok monoterapi daripada kelompok kombinasi, tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan (RR = 0,94; 95% CI = 0,73 - 1,21). Penggunakan diuretik (85,7%) dan kombinasi obat diuretik + ACE inhibitor (84,6%) cenderung tidak persisten dibandingkan subjek yang menggunakan ACE inhibitor (58,4%). Perbedaan ini bermakna secara statistik (RR = 1,47; 95% CI = 1,05 - 2,01 dan RR = 1,45; 95% CI = 1,10 - 1,91). Persistensi dipengaruhi oleh jenis obat antihipertensi yang digunakan, yaitu ACE inhibitor.
Keywords: ACE inhibitor; hipertensi; persistensi; ACE inhibitors; hypertension; persistence
Penulis: Nurmainah, Ahmad Fudholi, Iwan Dwiprahasto
Kode Jurnal: jpkesmasdd130536

Artikel Terkait :