PERBEDAAN POLA MAKAN DAN ASUPAN ENERGI, ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT BERDASARKAN JENIS KELAMIN, STATUS EKONOMI, TIPE DAERAH, DAN STATUS GIZI PADA ANAK-ANAK USIA 6-10 TAHUN DI PULAU JAWA
Abstrak: Pola konsumsi makanan
pokok di Indonesia dapat beragam. Disebabkan oleh status ekonomi, dan pendidikan. Kelompok usia
sekolah berada pada masa pertumbuhan yang cepat dan aktif. Anak harus
mendapatkan zat gizi dalam kuantitas dan kualitas yang cukup. Status gizi anak
merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai keadaan pertumbuhan dan status
kesehatan anak. Mengetahui perbedaan pola makan, asupan energi, karbohidrat,
protein, lemak, serat serta status gizi pada anak usia 6-10 tahun di pulau Jawa
berdasarkan jenis kelamin, tipe daerah, status ekonomi, dan status gizi.
Menggunakan data sekunder Riskesdas 2010, rancangan cross sectional. Sampel
yang dianalisa adalah anak usia 6-10 tahun di Pulau Jawa yang berjumlah 12838
orang. Data konsumsi makanan didapat melalui metoda recall 24-jam, kemudian
dihitung jumlah asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Serat, dan data status gizi
melalui pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan t-test dan Anova.
Sekitar 61,4% anak usia sekolah dengan status gizi normal, dan sejumlah 14%
sangat gemuk. Asupan karbohidrat dari Serealia & Umbi-umbian berbeda sangat
bermakna menurut tipe Daerah (p<0,05). Rata-rata asupan protein dari Daging
& Unggas pada kelompok berpendapatan rendah berbeda sangat bermakna
dibanding kelompok lainnya (p<0,05). Asupan rata-rata lemak dari
Makanan/Jajan lebih tinggi pada anak dengan status gizi gemuk dibanding
kelompok lainnya (p<0,05). Asupan serat dari Kacang & Biji-bijian lebih besar pada anak perempuan
(p<0,05). Pola makan, asupan energi, zat gizi makro, dan serat pada
anak-anak usia 6-10 tahun sangat bervariasi menurut jenis kelamin, tipe daerah,
status ekonomi, dan status gizi pada anak-anak usia 6-10 tahun di pulau Jawa.
Penulis: Setyorini Nur Hasti,
Idrus Jusat
Kode Jurnal: jpkesmasdd120415