Perbedaan β-crosslaps Serum Penderita Karsinoma Payudara Pascamenopause antara yang Diberikan Anastrozol dan Tamoksifen
Abstract: Tamoksifen dan
inhibitor aromatase sebagai terapi adjuvan memiliki peranan penting pada
karsinoma payudara (KPD) pascamenopause dengan reseptor estrogen positif. Saat
ini inhibitor aromatase dapat menggantikan tamoksifen karena memiliki
keuntungan yang lebih baik dibanding dengan
tamoksifen. Inhibitor aromatase juga memiliki efek samping meningkatkan
penyerapan tulang yang memicu osteoporosis dan fraktur dibanding dengan
tamoksifen. Saat terjadi proses penyerapan tulang, matriks tulang yang 90%
terdiri atas kolagen tipe I akan terurai sehingga salah satu hasil
penguraiannya berupa β-CrossLaps terdapat dalam darah dan dapat diukur
kadarnya. Penelitian ini mengukur perbedaan kadar β-CrossLaps serum baik pada
pasien KPD pascamenopause yang diberikan anastrozol dan tamoksifen di Rumah
Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari−Juli 2013. Penelitian ini
merupakan penelitian potong lintang. Terdapat 32 pasien, yaitu 16 pasien tiap
kelompok. Hasil pengolahan data statistik dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan
perbedaan yang bermakna kadar β-CrossLaps serum KPD yang diberikan anastrozol
dibanding dengan yang diberikan tamoksifen (p<0,05). Simpulan, kadar
β-CrossLaps rata-rata serum KPD yang diberikan anastrozol lebih tinggi
dibanding dengan tamoksifen, artinya
pemberian obat anastrozol pada pasien KPD pascamenopause dalam jangka
waktu >6 bulan meningkatan proses penyerapan tulang dibanding dengan yang
diberikan tamoksifen. [MKB. 2015;47(4):207–11]
Penulis: Randy Sebastian,
Maman Abdurahman, Kiki A. Rizki
Kode Jurnal: jpkedokterandd150416