PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO MAKAN PAGI PADA REMAJA USIA 12 - 19 TAHUN BERDASARKAN TIGA DAERAH DAN JENIS KELAMIN DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT
Abstrak: Perubahan fisik
karena pertumbuhan pada masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan dan gizi
remaja. Untuk itu diperlukan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan. Untuk
mengetahui perbedaan asupan zat gizi makro makan pagi pada remaja usia 12-19
tahun berdasarkan tiga daerah dan jenis kelamin di Propinsi Kalimantan Barat.
Data yang digunakan data sekunder Riskesdas 2010 dengan pendekatan cross-sectional
dan design survey analitik. Populasi adalah seluruh remaja usia 12-19 tahun di
tiga daerah. Sampel adalah 31 remaja usia 12-19 tahun di Kabupaten Pontianak,
85 di Kota Pontianak dan 32 di Kota Singkawang. Pengujian statistik menggunakan
uji t-test Independen dan uji One-way Anova. Hasil: Nilai rata-rata z-score di
ketiga daerah berstatus gizi normal (75%), status gizi gemuk (11,1%) dan kurus
(10,4%). Asupan energi 330,3 kkal (±144,4), karbohidrat 53,9 gr (±20,2, protein
10,02 gr (±7,09) dan lemak 4,9 gr (±8,72) di Kabupaten Pontianak. Di Kota
Pontianak asupan energi 305,4 kkal (±172,5), karbohidrat 42,76 gr (±21,5),
protein 9,74 gr (±8,36) dan lemak 4,9 gr (±8,7) dan Kota Singkawang asupan
energi 262,4 kkal (±176,25), karbohidrat 39,08 gr (±22,2), protein 5,46 gr
(±4,49) dan lemak 8,94 gr (±12,78). Asupan karbohidrat dan protein waktu makan
pagi berbeda secara bermakna berdasarkan tiga daerah (p<0,05) sedangkan
asupan energi dan lemak tidak berbeda secara bermakna (p≥0,05), dan juga tidak
ditemukan adanya perbedaan asupan zat gizi makro antara laki-laki dan perempuan
(p≥0,05). Pemerintah perlu menginformasikan besaran asupan zat gizi makro makan
pagi pada remaja terkait dengan lokasi dan jenis kelamin.
Penulis: Lasini, Sugeng Wiyono
Kode Jurnal: jpkesmasdd120418