Perbandingan Rapid Diagnostic Test dan Pemeriksaan Mikroskopik pada Diagnosis Malaria

Abstract: Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan penggunaan Rapid diagnostic test dengan pemeriksaan mikroskopik (apusan darah) dalam menegakkan diagnosis malaria. Penelitian uji diagnostik ini dilakukan di Kabupaten Nias Selatan dan Kotamadya Sabang, Sumatera Utara. Apusan darah diwarnai dengan larutan Giemsa 10% dan dibaca oleh pemeriksa yang sudah terlatih. Rapid diagnostic test dilakukan dengan menggunakan parascreen. Uji diagnostik rapid diagnostic test secara umum diperoleh hasil yaitu sensitivitas 63,8%; spesifisitas 100%; Positive Predictive Value (PPV) 100%; dan negative predictive value (NPV) 93,5%. Kepadatan parasit pada rapid diagnostic test (+) dan mikroskopik (+) adalah 1.483 ± 583 parasit/μl. Sementara, kepadatan parasit pada pemeriksaan rapid diagnostic test (-) dan mikroskopik (+) adalah 621 ± 335 parasit/μl. Pemeriksaan mikroskopik masih lebih baik dibandingkan dengan rapid diagnostic test, terutama pada kepadatan parasit yang rendah.
Kata kunci: Malaria, pemeriksaan mikroskopik, rapid diagnostic test
Penulis: Lambok Siahaan
Kode Jurnal: jpkesmasdd110197

Artikel Terkait :