PERBANDINGAN INSIDENSI HIPOTENSI SAAT INDUKSI INTRAVENA PROPOFOL 2 MG/KG BB PADA POSISI SUPINE DENGAN PERLAKUAN DAN TANPA PERLAKUAN ELEVASI TUNGKAI
Abstrak: Penggunaan Propofol
untuk induksi pada general anestesi dapat menyebabkan hipotensi akibat vasodilatasi arteri dan vena
terutama vena kapasitan ditungkai. Manuver elevasi tungkai dapat mempertahankan
stabilitas hemodinamik dengan meningkatkan aliran balik vena ke jantung dan
mengurangi penumpukan darah di vena kapasitan tungkai. Penelitian ini dirancang
dengan menggunakan cara Open Randomized Control Trial. Subyek penelitian adalah
184 sampel pasien dewasa ASA I-II yang menjalani operasi elektif dengan
menggunakan general anestesi dengan induksi propofol. Kelompok sampel
penelitian dibagi dalam dua kelompok masing-masing berjumlah 92 orang. Setelah
prabeban cairan RL 10 cc/kgbb dan pemberian fentanyl 2 mcg/kgbb dan midazolam
0,05 mg/kgbb maka kelompok A dilakukan elevasi tungkai 45ยบ satu menit sebelum
induksi propofol dan dipertahankan sampai penelitian selesai. Sedangkan
kelompok B tidak dilakukan elevasi tungkai. Data yang dikumpulkan dianalisa
dengan uji t tes. Untuk data proporsi dilakukan analisa dengan tes chi-square.
Dari data demografi tidak didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p>0,05)
antara kedua kelompok penelitian kecuali untuk BMI (p<0,05). Insidensi
hipotensi menit pertama pasca induksi
propofol pada kelompok A (elevasi tungkai) secara signifikan lebih rendah (12%)
dibanding kelompok kontrol B (27,2%)
(p=0,016; p < 0,05). Pada menit ketiga pasca induksi juga didapatkan
insidensi hipotensi kelompok A (15,2%)
signifikan lebih rendah dibanding kelompok B (23,9%) (p= 0,014; p < 0,05).
Elevasi tungkai 45 derajat efektif dalam menurunkan insidensi hipotensi pasca
induksi propofol.
Penulis: Beni Indra, Untung
Widodo, Yunita Widyastuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd160050