PENGGUNAAN MULTI MIKROBA LOKAL DENGAN BERBAGAI DOSIS DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PELEPAH KELAPA SAWIT IN VITRO
ABSTRAK: Pelepah kelapa sawit
merupakan salah satu limbah perkebunan kelapa sawit, dimana keberadaannya cukup
tersedia melimpah sepanjang tahun di Indonesia khususnya Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan mikroorganisme dengan dosis
dan waktu inkubasi yang berbeda dalam meningkatkan kecernaan bahan kering dan
kecernaan bahan organik terhadap fermentasi pelepah kelapa sawit secara in
vitro. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak
kelompok faktorial. Perlakuan terdiri dari dosis 0,2% dan 0,4% dan lama
inkubasi 0, 3, 6 dan 9 hari. Pelepah daun kelapa sawit fermentasi multi mikroba
lokal (Aspergillus niger + Saccharomyces cerevisiae + isolat bakteri kerbau. Analisis
sidik ragam menunjukkan bahwa dosis memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05)
akan tetapi lama fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap
koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan organik. Dosis multi
mikroba lokal sebesar 0.4% menunjukkan nilai koefisien cerna bahan kering
(KCBK) dan koefisien cerna bahan organik (KCBO) pada pelepah kelapa sawit lebih
tinggi dibanding dosis 0.2%, sebaliknya lama inkubasi 0 - 9 hari tidak
mempengaruhi nilai kecernaan. Tidak ada interaksi antara dosis dan lama
inkubasi terhadap koefisien cerna bahan kering dan koefisien cerna bahan
organik. Hal ini disimpulkan bahwa dosis multi mikroba lokal dapat meningkatkan
kecernaan pada pelepah kelapa sawit in vitro.
Penulis: Nevy Diana Hanafi,
Ma’ruf Tafsin dan Wike Sujana
Kode Jurnal: jppeternakandd160100