PENGARUHLATIHAN ASERTIFDALAM MEMPERPENDEK FASE INTENSIF DAN MENURUNKAN GEJALA PERILAKU KEKERASANDI RUANG INTENSIVE PSYCHIATRIC CARE UNIT ( IPCU ) RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

ABSTRAK: Perilaku kekerasan merupakan respon kemarahan maladaptif dalam bentuk perilaku menciderai diri, orang lain dan lingkungan, Perilaku kekerasan adalah alasan masuk yang utama di rumah sakit jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yaitu 538 kasus (53,01%) dengan rerata lama hari rawat di ruang intensif psikiatri 7 – 8 hari, lama hari rawat ditentukan oleh pemendekan fase intensif pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan asertif dalam memperpendek fase intensif dan menurunkan gejala perilaku kekerasan di ruang Intensive Psyciatric Care Unit (IPCU) RSJ.dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian ini menggunakan desain “Quasi experimental pre-post test with control group”. Sample penelitian ini adalah klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang kelompok perlakuan yang diberikan latihan asertif dan standar asuhan keperawatan perilaku kekerasan dan 30 orang kelompok kontrol yang hanya mendapatkan standar asuhan keperawatan perilaku kekerasan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa fase intensif pasien lebih cepat pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol dengan nilai p <0.001 dan didapatkan penurunan gejala perilaku kekerasan yang lebih besar pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol dengan nilai p <0.001.Dapat disimpulkan bahwapemberian latihan asertif dapat memperpendek fase intensif dan menurunkan gejala perilaku kekerasan pasien oleh karena itu direkomendasikan untuk diterapkan di ruang perawatan intensif psikiatri.
Kata kunci: Latihan asertif, fase intensif, perilaku kekerasan, ruang perawatan intensif psikiatri
Penulis: Mochamad Ali Sodikin, Titin Andri Wihastuti, Lilik Supriati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150372

Artikel Terkait :